Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

113 Orang Meninggal dalam Sehari, Iran Catatkan Kematian Tertinggi

Sejumlah aktivis melawan wabah mengkritisi pemerintah Iran dan menuntut penanganan Covid-19 lebih baik.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Sri Juliati
AFP
Sejak awal Maret 2020, kota Suci Mashhad berada dalam zona merah virus corona. 

Terlihat jelas, sekitar 55 persen kematian didominasi usia 60an.

Sementara itu, 15 persen lainnya di rentang usia 40 tahunan.

Lonjakan Terjadi karena Wabah Tidak Menunjukkan Gejala

Bagi kebanyakan orang, virus hanya akan menyebabkan sakit ringan seperti flu, batuk, dan demam.

Lain halnya dengan orang-orang yang memiliki masalah kesehatan tertentu.

Faktor usia juga turut mempengaruhi hal ini.

Selain lebih mudah terpapar, orang-orang lansia dan memiliki riwayat sakit akan menderita lebih parah.

Dampak paling terasa adalah gangguan pernapasan atau pneumonia.

Baca: Update Virus Corona Timur Tengah: Khawatir Terjangkit, Qatar Larang Turis Mesir Masuk

Baca: UPDATE Virus Corona, Sabtu 15 Februari Pagi: 29 Negara Terwabah Setelah Mesir Konfirmasi Kasus

Jadi kebanyakan orang akan pulih dalam waktu beberapa minggu.

Di Iran, wabah ini sudah menjangkiti anggota pemerintahan.

Bahkan banyak di antaranya yang meninggal dunia.

Nyatanya, fakta ini tidak lantas membuat pemerintahan Iran mengambil langkah cepat.

Bahkan pada Minggu lalu, Presiden Iran Hassan Rouhani tidak mengindahkan karantina dan membiarkan perbatasan tetap terbuka.

Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Iran dan Mesir, Dalia Samhouri menilai dua negara ini tidak bisa melacak persebaran wabah karena penderita tidak mengalami gejala tertentu.

Diketahui, Mesir baru saja melaporkan 110 kasus dan dua kematian.

"Gampangnya kita bisa katakan, angka saat ini adalah perkiraan yang terlalu rendah dari angka sebenarnya," kata Dalia.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved