Kapasitas 342 Industri Galangan Kapal RI 1 Juta DWT
Industri galangan kapal memiliki peran strategis dalam memperkuat sistem logistik nasional dan konektivitas maritim Indonesia.
Penulis:
Lita Febriani
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri galangan kapal memiliki peran strategis dalam memperkuat sistem logistik nasional dan konektivitas maritim Indonesia.
Industri galangan kapal merupakan sektor ekonomi yang fokus pada pembangunan, perbaikan dan pemeliharaan kapal.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, saat ini terdapat 342 galangan kapal aktif yang tersebar di 29 provinsi dengan kapasitas produksi bangunan mencapai 1 juta deadweight tonnage (DWT) per tahun dan kapasitas reparasi mencapai 12 juta DWT per tahun. Sektor industri ini telah menyerap tenaga kerja lebih dari 46.000 orang.
Kemenperin menegaskan komitmennya untuk mempercepat pengembangan industri perkapalan dalam negeri agar mampu bersaing di tingkat global.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, sebagai negara kepulauan dengan potensi laut yang besar, Indonesia memiliki kebutuhan kapal dan armada laut yang tinggi. Kondisi ini harus diimbangi dengan ketersediaan tenaga kerja industri yang kompeten dan terampil.
Salah satu daerah Indonesia yang memiliki peluang besar di bidang industri maritim dan perkapalan adalah Provinsi Jawa Timur, karena telah tersedia pelabuhan besar, infrastruktur logistik, serta konsentrasi perusahaan industri perkapalan dan manufaktur penunjangnya.
"Hal ini tentunya menjadikan kebutuhan terhadap tenaga kerja industri kompeten dan siap pakai di Jawa Timur menjadi sangat mendesak, tidak hanya dalam jumlah tetapi juga dari sisi kompetensi yang memenuhi standar industri," ungkap Agus dalam keterangan resmi, Rabu (6/8/2025).
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin menggelar Pelatihan Vokasi Industri Upskilling Sektor Industri Perkapalan di Surabaya, Selasa (5/8/2025).
Program ini bekerja sama dengan PT Pusdiklat PAL Tekno dan Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) sebagai mitra industri.
Kepala BPSDMI Masrokhan menjelaskan, pelatihan ini bertujuan meningkatkan kompetensi tenaga kerja industri pada sektor industri perkapalan terutama di galangan kapal, sehingga membuat proses pekerjaan lebih efektif dan efisien dan akan meningkatkan produktivitas galangan kapal.
Baca juga: Industri Baja Nasional Topang Pertumbuhan Galangan Kapal dan Infrastruktur Energi Lepas Pantai
"Kebutuhan tenaga kerja plate fitter di sektor perkapalan cukup tinggi, terutama untuk pekerjaan konstruksi dan perbaikan kapal. Plate fitter merupakan bagian yang krusial dalam pembuatan lambung kapal, untuk itu pelatihan ini dirancang untuk memberikan keterampilan yang aplikatif, dengan menggandeng para pelaku industri, asosiasi dan lembaga pelatihan, agar materi yang disampaikan relevan dengan praktik kerja di galangan kapal," jelas Masrokhan.
Pelatihan tersebut berlangsung selama delapan hari, dan dilanjutkan dengan uji kompetensi selama dua hari. Agenda ini diikuti sebanyak 30 peserta yang merupakan tenaga kerja di industri galangan kapal wilayah Jawa Timur.
Baca juga: Industri Galangan Kapal RI Bisa Produksi Kebutuhan Perikanan Hingga Patroli Militer
Kemampuan inovasi industri galangan kapal nasional saat ini juga telah menunjukkan perkembangan signifikan, misalnya dengan mampu memproduksi berbagai jenis kapal seperti kapal niaga, kapal perikanan, kapal penumpang, kapal militer atau patroli, serta berbagai jenis kapal lainnya.
Sebagai contoh, PT PAL Indonesia berhasil memproduksi Kapal Cepat Rudal (KCR) yang digunakan oleh TNI AL, serta kapal Landing Platform Dock (LPD) yang telah diekspor ke Filipina.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.