Senin, 29 September 2025

Harga Emas

Harga Emas Dunia Diprediksi Merosot, Pengamat Ungkap Penyebabnya

Trump mengkritik Powell dengan tajam dan mengatakan bahwa ia memiliki "tiga atau empat orang" yang sedang dipertimbangkan untuk menggantikannya.

Tribunnews/Jeprima
HARGA EMAS - Karyawan menunjukkan emas batangan di Gedung Antam, Jakarta Selatan. Pada perdagangan Sabtu pagi, harga emas dunia ditutup melemah di level 3.274,39 per troy ounce dolar AS. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Di tengah gencatan senjata antara Israel dan Iran yang di tengahi oleh Presiden AS Donald Trump, harga emas dunia diprediksi merosot pada awal pekan depan.

Pada perdagangan Sabtu pagi, harga emas dunia ditutup melemah di level 3.274,39 per troy ounce dolar AS.

"Sedangkan untuk perdagangan besok, harga emas dunia fluktuatif namun melemah di rentang 3.232,64 - 3.305,64 dolar AS," kata Pengamat Emas, Ibrahim Assuaibi, Minggu (29/6/2025).

Baca juga: Harga Emas Antam Terbaru Hari Ini, 27 Juni 2025: Anjlok Drastis Jadi Rp1.907.000 per Gram

Ibrahim memaparkan terdapat beberapa faktor menjadi kombinasi yang membuat harga emas tidak mendapat sentimen positif, meski situasi geopolitik Timur Tengah mulai mereda.

Selain itu, inflasi tahunan di Amerika Serikat (AS), yang diukur dengan perubahan Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE), naik menjadi 2,3 persen di bulan Mei dari 2,2% di bulan April (direvisi dari 2,1%), lapor Biro Analisis Ekonomi AS pada hari Jumat. Pembacaan ini sesuai dengan ekspektasi pasar.

Ketua The Fed Jerome Powell muncul di hadapan Kongres minggu ini, di mana ia menyatakan kehati-hatiannya agar tidak memangkas suku bunga terlalu cepat dan memperingatkan bahwa inflasi yang disebabkan oleh tarif mungkin terbukti lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.

Komentar Powell menepis harapan penurunan suku bunga The Fed secepat bulan Juli. Ekspektasi ini dipicu oleh komentar dari Gubernur The Fed, Christopher Waller, dan Michelle Bowman, yang mendukung pengurangan suku bunga di bulan Juli seminggu yang lalu.

"Pasar saat ini memprakirakan peluang 18% pemotongan suku bunga The Fed di bulan Juli, sementara memprakirakan probabilitas 70% pemotongan di bulan September, menurut Alat FedWatch dari CME Group," kata Ibrahim.

Trump mengkritik Powell dengan tajam dan mengatakan bahwa ia memiliki "tiga atau empat orang" yang sedang dipertimbangkan untuk menggantikannya.

Sebuah laporan Wall Street Journal menyatakan bahwa Trump dapat menunjuk pengganti Powell paling cepat pada bulan September.

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan