Distribusi Elpiji 3 Kg
Pengamat Sosial Ekonomi Nilai Penataan Penjual LPG 3 Kg Bersubsidi Sudah Tepat
Pengamat Sosial Ekonomi dan Keagamaan, Anwar Abbas apresiasi langkah kementrian ESDM untuk menata penjualan LPG 3 kg.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Sosial Ekonomi dan Keagamaan, Anwar Abbas apresiasi langkah kementrian ESDM untuk menata penjualan LPG 3 kg.
Hal itu dikarenakan banyak pihak selama ini telah menuai keuntungan dari tidak terkontrolnya secara baik penjualan LPG 3kg bersubsidi tersebut.
"Untuk itu perbaikannya jelas diperlukan sebuah penataan yang bagus di antaranya dengan merubah status pengecer menjadi sub pangkalan," kata Anwar Abbas, Selasa (4/2/2025).
Lanjutnya hal itu agar semua transaksi yang terjadi benar-benar tercatat dengan baik. Sehingga LPG 3 kg tersebut memang jatuh kepada pihak yang berhak yaitu rumah tangga, usaha mikro, nelayan dan petani
"Sebab kalau tidak ditata maka yang akan terjadi adanya pihak-pihak yang meraup keuntungan sangat besar dari selisih harga yang ada. Dalam tabung LPG 3 kg harga LPG per kg Rp6.000 dalam tabung 12 kg harga LPG per kgnya Rp16.000. Jadi selisih harganya per kg Rp10.000," terangnya.
Kemudian dikatakannya sepanjang program tersebut berlangsung sejak tahun 2006 ada saja pelaku usaha yang menjadikan LPG 3 kg ini sebagai tempat menambang duit.
Hal itu kata Anwar Abbas dengan membeli LPG 3 kg untuk mereka suntikkan gasnya ke tabung 12 kg. Sehingga untuk itu mereka bisa mendapat untung 12 x Rp10.000 yaitu Rp120.000 pertabung dari harga pertabungnya di Jakarta Rp192.000.
"Di samping itu yang juga perlu dipikirkan oleh pihak pemerintah yaitu bagaimana caranya supaya jarak yang akan ditempuh oleh warga masyarakat ke tempat sub pangkalan tersebut berada terlalu jauh," jelasnya.
Baca juga: DPR: Potong Rantai Distribusi Elpiji 3 Kg, Pemerintah Perlu Kaji Harganya Secara Menyeluruh
Hal itu menurutnya agar ongkos transportasi yang mereka habiskan untuk membeli gas jangan terlalu memberatkan.
"Pemerintah juga diharapkan agar membuka hotline dengan pihak masyarakat agar tidak terjadi lagi praktek pengoplosan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Seperti telah terjadi pada masa-masa sebelumnya," kata Anwar Abbas.
"Untuk itu agar ada efek jera maka penegakan hukum bagi yang melanggar jelas merupakan sebuah kemestian," tandasnya.
BREAKING NEWS Prabowo Perintahkan Bahlil Izinkan Lagi Pengecer Jual Elpiji 3 Kg
Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan Kementerian ESDM yang dipimpin Menteri Bahlil Lahadalia agar mengizinkan kembali pengecer menjual elpiji 3 kg.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan menanggapi meluasnya keluhan masyarakat membeli elpiji 3 kg beberapa hari ini, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Dasco menyebut hal itu berdasarkan komunikasi dengan Presiden Prabowo.
"Setelah komunikasi dengan presiden, presiden kemudian telah menginstruksikan kepada SDM untuk perhari ini mengaktifkan kembali pengecer-pengecer yang ada untuk berjualan seperti biasa," kata Dasco.
Baca juga: Bahlil Ikuti Perintah Prabowo: Mulai Hari Pengecer Bisa Kembali Jual Elpiji 3 Kg
Dasco menyebut kebijakan menjual elpiji 3 kg hanya melalui pangkalan, sebenarnya untuk membenahi harga di pengecer agar tidak mahal.
Nantinya, pengecer elpiji akan menjadi sub-pangkalan, dengan aturan agar harga elpiji 3kg tidak mahal.
"Pengecer-pengecer itu akan dijadikan sub daripada pangkalan sehingga dengan aturan-aturan yang ada nanti akan menertibkan harga supaya tidak mahal di masyarakat," ujar Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu.
"Jadi pengecer yang akan menjadi sub-pangkalan ini akan ditentukan juga harganya sehingga harga di masyarakat itu tidak mahal," imbuhnya.
Diketahui, pemerintah melarang pengecer menjual elpiji 3 kg per 1 Februari 2025. Kini elpiji 3 kg hanya dijual melalui pangkalan.
Akibat kebijakan ini, sejumlah warga di beberapa lokasi di Jakarta mengalami antrean panjang demi mendapatkan elpiji 3 kg di pangkalan resmi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.