Selasa, 30 September 2025

Atasi Stunting, Prabowo Impor Sapi Demi Susu Gratis, Tom Lembong Pilih Sumber Daya Perikanan

Prabowo Subianto, berencana mengimpor 1,5 juta sapi perah demi memenuhi kebutuhan program pemberian susu gratis untuk anak

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Bambang Ismoyo/Tribunnews.com
Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas Amin), Thomas Lembong 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas Amin), Thomas Lembong menyinggung wacana program pemberian susu gratis untuk anak-anak yang digagas Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Pria yang akrab disapa Tom Lembong ini memahami bahwa bagi-bagi susu gratis merupakan cita-cita Prabowo dalam mengentaskan stunting.

Namun menurutnya, cara yang dilakukan Prabowo dinilai salah, yaitu melakukan impor sapi dalam jumlah yang cukup besar.

Baca juga: PKS dan Tom Lembong Kompak Serukan Revisi UU Cipta Kerja

Padahal, lanjut Tom, stunting pada dasarnya dapat diatasi dengan mengkonsumsi atau memperoleh gizi yang baik dan seimbang.

Tak harus susu, Indonesia seharusnya dapat memaksimalkan potensi yang ada dari sumber daya perikanan.

Diketahui, ikan merupakan komoditas pangan yang nilai gizinya cukup tinggi.

"Pak Anies sudah bicara, kalau kita mau mengatasi stunting, kalau mau meningkatkan konsumsi protein, kita lebih percaya pada perikanan, bukan pada susu," papar Tom di kawasan Senayan, Jumat (9/2/2024).

"Ngapain kita impor 1,5 juta sapi untuk naikin produksi susu," sambungnya.

Menurut Tom, dana impor sapi tersebut lebih baik digunakan mengembangkan teknologi industri di sektor perikanan.

Adapun produk yang dimaksud seperti bubuk protein atau saus yang berbahan dasar ikan.

"Mendingan uang itu (anggaran impor sapi) buat pakai industri pengolahan yang bisa mengolah ikan kita," papar Tom.

"Bahwa ikan itu bisa diolah jadi saos ikan, jadi bubuk protein. Kalau masak daging ayam, kemudian ditambah saos ikan supaya jadi lebih gurih. Jadi tidak perlu mengkonsumsi ikan secara langsung, tapi olahan ikan saus ikan," tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Tom juga menjelaskan bahwa Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam program kerjanya nanti, akan mengupayakan penguatan komoditas pangan.

Baca juga: Dituding Mau Jual Indonesia ke Asing, Tom Lembong Tantang Balik Bahlil Buka-bukaan Data

Salah satunya melalui penguatan infrastruktur pergudangan komoditas pangan di Indonesia.

Impor Sapi

Seperti diberitakan sebelumnya, Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, berencana mengimpor 1,5 juta sapi perah demi memenuhi kebutuhan program pemberian susu gratis untuk anak-anak.

Prabowo menjelaskan dari 1,5 juta ekor sapi itu nantinya akan dikembangbiakkan hingga mencapai 2,5 juta ekor sapi. Sehingga, target 82 juta susu untuk anak Indonesia bisa terpenuhi.

Program makan siang dan susu gratis masuk dalam '8 program hasil terbaik cepat' dalam visi dan misi Asta Cita yang diusung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Namun Prabowo mengatakan dirinya ingin susu yang diberikan kepada 82 juta anak Indonesia adalah susu murni, bukan susu kemasan yang mengandung banyak gula dan pengawet.

Dengan asumsi setiap anak membutuhkan 500 mililiter, maka setiap hari harus disediakan sekitar 40 juta liter susu dari sapi langsung.

"Kita butuh untuk kasih susu ke anak-anak kita 82 juta anak. Kalau mereka minum 500cc, kita butuh berarti sekitar 40 juta liter. Berarti kita minimal perlu sapi perah ya minimal, mungkin dua setengah juta ekor," kata Prabowo saat menyampaikan paparan di acara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis (4/1).

Baca juga: 2 Hari Terakhir, Anies dan Prabowo Kampanye Akbar di Provinsi yang Sama

Masalahnya, kata Prabowo, produksi susu sapi di Indonesia saat ini hanya mampu mencukupi sekitar 15 persen dari total kebutuhan nasional.

Untuk meningkatkan produksi susu dalam negeri agar bisa memenuhi kebutuhan 40 juta liter per hari, diperlukan tambahan paling sedikit 2,5 juta ekor sapi perah.

"Jadi, kita mungkin harus impor 1 juta atau 1,5 juta sapi. Dalam dua tahun dia akan melahirkan, kita akan punya 3 juta. Kira-kira begitu strategi kita," kata Prabowo. ”Ini tidak instan, tapi ada will, ada kehendak," imbuhnya.

Ganjar Tidak Setuju Program Makan Gratis Prabowo untuk Atasi Stunting

Calon Presiden (Capres) nomor urut 03 Ganjar Pranowo tidak setuju Program Makan Gratis yang diusung Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto untuk mengatasi stunting pada anak.

Ganjar menilai bahwa program makan gratis untuk anak-anak merupakan solusi terlambat jika mengatasi stunting.

Pasalnya stunting bisa dicegah sejak dini dengan mempersiapkan kesehatan calon pengantin.

“Kalau kasih makan untuk anak stunting, saya sama sekali tidak setuju. Bapak terlambat karena stunting ditangani sejak anak di dalam kandungan. Ibunya yang harus diberi gizi, jika untuk ibu hamil, saya setuju,” ujar Ganjar merespons pertanyaan Prabowo Subianto pada Debat Kelima Capres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (4/2/2024).

Baca juga: Prabowo Siapkan Makanan Bergizi untuk Atasi Anak Stunting, Ganjar Menyahut: Terlambat Pak

Prabowo bertanya kepada Ganjar soal makan gartis untuk anak dalam mengatasi masalah anak kurang gizi (stunting), menghilangkan kemiskinan ekstrem, dan menurunkan angka kematian ibu (AKI) saat melahirkan.

Lebih lanjut, mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengingatkan Prabowo agar tidak bingung dengan upaya mengatasi gizi buruk dan stunting.

Dia menekankan bahwa mengatasi stunting bisa dicegah sejak sebelum menikah dengan cara memeriksakan kesehatan calon pengantin.

Ganjar juga mengatakan bahwa menikah dini merupakan cara lain untuk mencegah stunting.

Dia mengingatkan bahwa usia minimal menikah bagi wanita adalah 19 tahun.

Selain itu masalah anemia menjadi masalah di tengah remaja saat harus diatasi sebelum menuju pernikahan.

“Kalau gizi buruk boleh, jangan confused. Kalau makan terlalu banyak menimbulkan obesitas, mengatasi stunting sejak ibu hamil, bisa dicegah sejak mau nikah, jangan menikah dini, jika ibunya sehat maka akan melahirkan bayi yang sehat dan kuat,” pungkas Ganjar. 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan