Jumat, 3 Oktober 2025

Tren Gawai Elektronik Meningkat, Keamanan Keuangan Digital Semakin Kuat

Meningkatnya penggunaan telefon genggam berbarengan tren naik transaksi keuangan digital, perbankan siapkan fitur keamanan berlapis demi masyarakat

https://www.freepik.com/jannoon028
Ilustrasi HP - Meningkatnya penggunaan telefon genggam berbarengan tren naik transaksi keuangan digital, perbankan siapkan fitur keamanan berlapis demi masyarakat 

TRIBUNNEWS.COM - Pembayaran digital melalui QR Code Indonesian Standard (QRIS) terus mengalami peningkatan di Indonesia. BCA Syariah adalah satu di antara perbankan yang turut menyediakan berbagai fitur dalam satu genggaman aman memenuhi kebutuhan masyarakat.

Sementara, menilik data Bank Indonesia, penggunaan pembayaran digital per Juni 2023 telah mencapai 26,7 juta merchant.

Lalu jumlah transaksi QRIS sepanjang 2022 sebesar Rp 1,04 miliar transaksi atau tumbuh 86 persen (dari tahun ke tahun).

Pertumbuhan tersebut sejalan dengan meningkatnya pengguna telefon genggam dari tahun ke tahun di Indonesia.

Penelitian yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), persentase pengguna handphone di perkotaan dan pedesaan mengalami peningkatan. Yakni 62,84 persen (2020), 65,87 persen (2021) dan 67,88 persen (2022).

Data-data tersebut di atas  menjadi bukti adanya tren kenaikan penggunaan telefon genggam yang bisa terwujud dalam transaksi digital QRIS.

Ilustrasi layanan perbankan di BCA Syariah.
Ilustrasi layanan perbankan di BCA Syariah. (dok. BCA Syariah)

BCA Syariah melihat hal itu sebagai peluang dengan terobosan layanan dalam genggaman bernama BCA Syariah Mobile.

Selain menyiapkan fitur-fitur istimewa untuk penggunanya, keamanan aplikasi berikut data nasabah ttak perlu diragukan lagi. Pasalnya BCA Syariah telah berinovasi dengan  pengamanan berlapis demi kententeraman nasabah.

Mundur pada pertengahan tahun 2023 BCA Syariah Mobile mencatatkan pertumbuhan transaksi sebesar 47,6 persen secara tahunan (yoy) mencapai 2,2 juta transaksi di Juni 2023.

Kesadaran masyarakat untuk bertransaksi dengan e-channel semakin meningkat dibandingkan dengan transaksi di cabang.

BCA Syariah memantapkan visi dan misinya menjadi Bank Syariah yang andal dan terpercaya yang  unggul di bidang penyelesaian pembayaran, penghimpunan dana dan pembiayaan bagi nasabah bisnis dan perseorangan, dengan melakukan berbagai inovasi transaksi digital bagi nasabah.

Sejak awal beroperasi tahun 2010, BCA Syariah didukung oleh jaringan e-channel yang kuat ATM dan EDC BCA.

Hal ini menjadikan nilai tambah bagi nasabah BCA Syariah karena akses ATM dan EDC BCA yang tersebar luas di seluruh Indonesia.

Proses Menuju Sempurna

Seiring dengan perkembangan kebutuhan nasabah, BCA Syariah mulai mengembangkan layanan mobile banking yang disebut BCA Syariah Mobile, tepatnya di tahun 2014 dan mengembangkan internet banking Klik BCA Syariah di tahun 2017.

Di tahun yang sama, BCA Syariah meluncurkan kartu co-branding Flazz BCA Syariah dalam rangka mendukung cashless society yang memudahkan pembayaran non tunai bagi nasabah.

Frekuensi transaksi BCA Syariah Mobile mencapai 63 persen dari keseluruhan transaksi nasabah di BCA Syariah.

Transaksi di cabang sebesar 3 persen, sementara ATM dan EDC secara total mencapai 33 persen dan sisanya pada internet banking sebesar 1persen.

BCA Syariah Mobile menjadi alat transaksi yang paling banyak digunakan karena kemudahannya dapat digunakan kapan pun dan dimana pun.

BCA Syariah secara berkelanjutan terus meningkatkan fitur dan layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transaksi perbankan yang mudah dan aman.

Penyempurnaan fasilitas terus dilakukan di antaranya pembaharuan (revamp) pada tampilan BCA Syariah Mobile di tahun 2022, penambahan fitur pembayaran QRIS, dan tarik tunai cardless agar nasabah tidak perlu lagi membawa kartu ATM saat melakukan tarik tunai di ATM BCA.

Pada bulan Juni 2023 lalu BCA Syariah memperluas akses ke produk tabungan dengan meluncurkan pembukaan rekening online di BCA Syariah Mobile.

Dengan fitur tersebut, masyarakat dapat melakukan pembukaan rekening melalui ponsel tanpa harus ke cabang.

Pembukaan rekening online BCA Syariah mendapatkan respon yang positif dari masyarakat.

Kurang lebih dua bulan sejak diluncurkan, pembukaan rekening online BCA Syariah meraih 233 ribu pembukaan rekening baru di Agustus 2023.

Perolehan Dana Pihak Ketiga tumbuh 35 persen mencapai Rp9,4 triliun dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar Rp7,3 triliun.

Jumlah nasabah mencapai 513 ribu nasabah, tumbuh 154 persen dibandingkan Agustus 2022 yang tercatat sebesar 201.000 nasabah.

Di sisi operasional, proses kerja secara digital terus ditingkatkan untuk menambah efisiensi dan percepatan proses kerja.

Sebagai contoh, BCA Syariah telah melakukan otomasi proses pengajuan pembiayaan Emas iB melalui penggunaan Robotic Process Automation (RPA), serta berbagai solusi digital lainnya yang digunakan untuk pengembangan kapasitas karyawan.

Moderenisasi layanan yang dilakukan oleh BCA Syariah merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan perolehan dana murah.

BCA Syariah menargetkan di akhir tahun ini Dana Pihak Ketiga dapat tumbuh di kisaran 10-12 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp9,5 triliun.

Seiring dengan perkembangan transaksi digital di tengah masyarakat, menjaga keamanan data pribadi nasabah dari ancaman serangan siber menjadi perhatian utama Bank.

“BCA Syariah telah mengimplementasikan pengamanan berlapis untuk mencegah kejahatan cyber. Perlindungan data nasabah itu harus meliputi tiga aspek yaitu people, process dan technology” kata Lukman Hadiwijaya.

Pada aspek people BCA Syariah juga terus melakukan edukasi terhadap nasabah untuk mencegah risiko dengan menjaga data pribadi.

“BCA Syariah mengimbau kepada nasabah agar terus berhati-hati dalam melakukan transaksi keuangan, dengan menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan termasuk dengan tidak memberitahukan informasi data seperti password dan PIN kepada siapapun, bahkan kepada keluarga terdekat maupun pihak Bank.” kata Lukman

Pada aspek process, setiap pengembangan aplikasi akan melalui proses security review untuk memastikan keamanan data nasabah dalam aplikasi yang dikembangkan.

BCA Syariah menggunakan proses verifikasi dengan pengamanan berlapis diantaranya liveness pengenalan wajah (Face Recognition), penggunaan Secure Socket Layer (SSL) dan pengamanan transaksi dengan Kode  akses/password dan mPIN.

Sementara itu pada sisi technology, BCA Syariah juga melakukan penguatan dengan melakukan peremajaan sistem sehingga dapat memitigasi celah keamanan pada sistem.

Di tengah maraknya kejahatan siber, pengamanan data menjadi perhatian utama BCA Syariah.

BCA Syariah telah  mendapatkan sertifikasi ISO 27001:2013 dalam penerapan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI).

“Pencapaian ini menjadi salah satu komitmen BCA Syariah dalam menjaga kerahasiaah, integritas dan ketersediaan informasi Perusahaan. Kami berharap sertifikasi yang telah diperoleh dapat memperkuat kepercayaan nasabah bertransaksi dengan BCA Syariah,” kata Lukman

Sertifikasi ISO 27001:2013 yang diperoleh oleh BCA Syariah meliputi ruang lingkup penyediaan aplikasi program infrastruktur API (Application Programming Interface) dan Host to Host Network.

Dengan diterimanya sertifikasi ISO ini, menandakan komitmen yang kuat oleh BCA Syariah untuk menerapkan SMKI yang sesuai dengan standar SNI ISO/IEC 27001:2013.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved