Selasa, 30 September 2025

LRT Jabodebek Ditargetkan Angkut 137 Ribu Penumpang per Hari untuk Tahun Pertama

Adanya subsidi nantinya tarif operasional LRT untuk jarak kilometer (km) pertama ditetapkan sebesar Rp 5.000.

Tribunnews/JEPRIMA
Rangkaian gerbong LRT saat akan memasuki Stasiun Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat, Senin (21/8/2023). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - LRT Jabodebek ditargetkan bisa mengangkut 137 ribu penumpang per hari untuk tahun pertamanya.

Adapun peresmian dari moda transportasi satu ini direncanakan akan dilakukan pada 28 Agustus 2023 oleh Presiden Jokowi.

"Target penumpang untuk tahun pertama sesuai dengan feasibility study itu 137 ribu setiap hari," kata Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo kepada wartawan di Jakarta, dikutip pada Selasa (22/8/2023).

Baca juga: Kapan Ya Masyarakat Jajal LRT Jabodebek? Jadwal Uji Coba Publik Masih Menggantung

"Jadi kalau dibandingkan KRL itu sekarang sudah mencapai 900 ribu per hari. Harapannya (LRT Jabodebek) dari 137 ribu bisa dicapai dari Stasiun Harjamukti maupun Stasiun Jati Mulya," lanjutnya.

Didiek mengatakan, integrasi LRT Jabodebek dengan transportasi lain sedang dikembangkan pihaknya.

"Akses-akses di 18 stasiun sedang kita kembangkan, bekerja sama dengan pemerintah daerah yang apakah di Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi," ujarnya.

Integrasi ke transportasi lain bisa dengan TransJakarta, MRT Jakarta, atau KRL. Tak terkecuali dengan angkutan patriot yang ada di Bekasi dan di Depok arah Harjamukti ada juga feeder.

"Jadi kerjasama terus kita kembangkan dengan pemerintah daerah untuk memberikan feeder," kata Didiek.

"Akkses ke perumahan ini juga kita akan bangun terutama di Bekasi dan lintas Bekasi ke Cawang, demikian juga dari Cibubur ke Cawang," sambungnya.

Perihal headway, Didiek berharap dari Bekasi maupun Harjamukti masing-masing setiap 6 menit bisa dijalankan.

"Nanti begitu ketemu di Cawang, dari Cawang ke Dukuh Atas setiap 3 menit. Nanti terpecah masing-masing 6 menit ke Harjamukti dan Jati Mulya," tuturnya.

Sebagai informasi, layanan transportasi lintas raya terpadu (LRT) Jabodebek rute Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi resmi mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Dengan adanya subsidi nantinya tarif operasional LRT untuk jarak kilometer (km) pertama ditetapkan sebesar Rp 5.000.

Sementara untuk kilometer selanjutnya, calon penumpang akan dikenakan tarif Rp 700 per km.

Keputusan tersebut ditetapkan sesuai surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 67 tahun 2023 tentang Tarif Angkutan Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan (LRT) Terintegrasi Jabodebek untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik.

"Pemerintah menetapkan tarif LRT melalui Public Service Obligation (PSO) atau Kewajiban Pelayanan Publik, dengan membiayai selisih dari biaya yang diusulkan oleh operator LRT Jabodebek, agar biayanya lebih terjangkau bagi masyarakat banyak,” ujar Dirjen Perkeretaapian, Risal Wasal.

Besaran subsidi yang diberikan ke penumpang pun akan dipatok berbeda-beda, tergantung rutenya.

Sebagai contoh, rute terjauh Harjamukti-Jati Mulya yang awalnya di patok tarif Rp 43.923.

Namun dengan adanya subsidi dari pemerintah sebesar 37 persen sehingga masyarakat hanya perlu membayar Rp 27.400.

Sementara tarif LRT rute Dukuh Atas-Harjamukti, subsidi yang akan diberikan pemerintah yaitu 34 persen.

Sehingga tarif yang harus dibayarkan Masyarakat yang akan menggunakan layanan dengan LRT rute Dukuh Atas-Harjamukti Rp 21.800, dari harga sebelumnya Rp 33.275

Untuk perjalanan dengan rute pendek, seperti dari Stasiun Cawang–Stasiun Halim sepanjang 4 km besaran tarif yang dipatok adalah Rp 7.100.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved