Jumat, 3 Oktober 2025

Permintaan China Turun, Ekspor Jepang Merosot ke Level Terendah Pada April 2023

Ekspor Jepang mencapai titik terendah pada April 2023 karena melemahnya permintaan dari pasar China.

The Japan Times
Ekspor Jepang menyusut ke titik terendah pada April 2023 karena berkurangnya pengiriman mobil ke China. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Aktivitas ekspor Jepang mencapai titik terendah pada April 2023 karena melemahnya permintaan dari pasar China.

Data yang dirilis Kementerian Keuangan Jepang, Kamis (18/5/2023) kemarin menunjukkan ekspor Negeri Sakura naik 2,6 persen pada April 2023.

Angka ini lebih lambat dari kenaikan 3,0 persen yang diharapkan oleh para ekonom dalam jajak pendapat Reuters dan kenaikan 4,3 persen pada Maret 2023.

Data tersebut juga menandai kenaikan terlemah sejak Februari 2021 ketika ekspor turun 4,5 persen.

"Pelemahan ekspor akan membebani belanja modal, yang dapat melemahkan permintaan domestik karena konsumsi kurang kuat," kata Takeshi Minami, kepala ekonom di Norinchukin Research Institute.

"Ekonomi global akan melambat lebih lanjut pada paruh kedua tahun ini, jadi Anda tidak dapat mengandalkan permintaan domestik atau eksternal, meninggalkan ekonomi Jepang dalam kondisi lemah,” sambungnya.

Ekspor Jepang ke China yang merupakan mitra dagang terbesar Negeri Sakura itu mengalami penurunan sebesar 2,9 persen pada April. Hal itu disebabkan oleh penurunan pengiriman mobil, suku cadang mobil dan baja.

Demikian juga, ekspor Jepang ke sejumlah negara di Asia juga turun 6,3 persen pada bulan lalu.

Baca juga: Ekspor Jepang ke China Merosot Tajam, Kekhawatiran Resesi Global Makin Besar

Sementara itu, ekspor Jepang ke Amerika Serikat dan Eropa justru mencatatkan kenaikan sebesar 10,5 persen pada April 2023, didorong oleh rebound pada mobil dan suku cadang mobil karena kendala pasokan mereda.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved