Bursa Saham Asia Tembus ke Level Tertinggi dalam 9 Bulan Terakhir
Bursa saham Asia naik pada perdagangan hari ini setelah data produk domestik bruto AS menunjukkan tren positif.
"Kami masih menganggap perubahan kebijakan masih jauh," kata kepala penelitian regional di ING Robert Carnell.
"Negosiasi gaji musim semi adalah kunci untuk diperhatikan karena pertumbuhan upah merupakan prasyarat untuk inflasi yang berkelanjutan," tambahnya.
Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang lainnya, naik 0,23 persen, sementara euro turun 0,22 persen menjadi 1,0866 per dolar AS.
Harga minyak naik di tengah ekspektasi dorongan permintaan dari pembukaan kembali China dan setelah data ekonomi AS yang kuat.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,41 persen menjadi 81,34 per dolar AS barel dan Brent berada di 87,83 dolar AS per barel yang naik 0,41 persen pada hari ini.
Bursa Asia Beri Sinyal Mixed: Nikkei 225 Anjlok Tajam Indeks,Hang Seng Rebound 2,3 Persen |
![]() |
---|
Reaksi Pasar Saham Jelang Sidang The Fed: Bursa Asia Mixed, Wall Street Bergerak Fluktuatif |
![]() |
---|
Reli Bursa Asia Mixed, Terbebani Ketegangan Investor Jelang Rilisan Data Tenaga Kerja AS |
![]() |
---|
Bursa Asia Catat Rapor Merah, Kompak Anjlok Dampak Aksi Jual Saham Big Tech |
![]() |
---|
Bursa Asia Ditutup Mixed, Investor Ketar-ketir Tunggu Putusan Suku Bunga The Fed |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.