Senin, 6 Oktober 2025

Usai Lakukan PHK, Citigroup Naikkan Gaji Para Bankir Hingga 15 Persen

Selain menaikan gaji para bankir, Citigroup juga menaikkan dana kompensasi atau bonus untuk bankir investasi juniornya.

AFP
Bank investasi Citigroup Inc. Di tengah ancaman krisis hingga memicu aksi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menghantam perbankan global, layanan investasi asal Amerika Serikat Citigroup justru menaikan gaji pokok para bankir sebesar 10 hingga 15 persen. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM. NEW YORK – Di tengah ancaman krisis hingga memicu aksi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menghantam perbankan global, layanan investasi asal Amerika Serikat Citigroup Inc justru menaikan gaji pokok para bankir sebesar 10 hingga 15 persen.

Menurut sumber kepercayaan Bloomberg, kenaikan gaji dilakukan Citi usai perampingan karyawan dengan memecat sejumlah bankir di berbagai kawasan pada akhir Desember 2022.

Di sisi lain, melonjaknya harga pangan dan energi pasar global membuat angka inflasi melesat.

Tekanan ini yang kemudian mendorong para pembuat kebijakan seperti bank sentral The Fed hingga European Central Bank (ECB) mengambil langkah agresif untuk mengerek suku bunga ke level tertinggi.

Baca juga: Kaleidoskop 2022 : Badai PHK Incar Perbankan Global, Citigroup Hingga JPMorgan Pecat Ribuan Karyawan

Meski kenaikan suku bunga dianggap sebagai cara paling efektif untuk menyeimbangkan harga dan membuat laju inflasi melandai.

Akan tetapi kenaikan suku bunga telah memicu penurunan laba pada sejumlah perbankan di global termasuk Citigroup.

Ini lantaran kebijakan moneter bank sentral secara tidak langsung telah mengerek naik suku bunga di perbankan lokal, hingga membuat bunga dana pinjaman ikut terkerek ke level tertinggi di tengah naiknya inflasi.

Hal tersebut yang kemudian membuat para investor mulai mengurangi aktivitas di perbankan seperti pinjaman, merger, akuisisi, dan penawaran umum. Kondisi ini bahkan membuat pendapatan kuartalan Citi jeblok.

Dimana perbankan investasi asal negeri Paman Sam hanya dapat mencatatkan laba bersih sebesar 2,5 miliar dolar AS dengan harga per saham dipatok 1,16 dolar AS.

Berbanding terbalik dengan laba Citi di tahun 2021 yang dapat membukukan keuntungan 3,2 miliar dolar AS atau 1,46 dolar AS per saham.

Mencegah terjadinya pembengkakan biaya ditengah krisis, Citi memutuskan untuk bergabung dalam PHK massal dengan memangkas 53 persen bankir di kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA).

Akan tetapi pasca PHK tersebut Citi berupaya untuk memacu pendapatan perusahaan termasuk meningkatkan kinerja staf dengan menaikan gaji para karyawan.

Melalui cara ini diharap pendapatan Citi selama 2023 dapat meningkat 7 persen.

Melansir dari Bloomberg, selain menaikan upah para bankir Citi juga turut menaikkan dana kompensasi atau bonus untuk bankir investasi juniornya sebanyak 15 persen ditengah merosotnya industri perbankan global.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved