China Mau Impor Batu Bara Australia, Sektor Energi Ambruk 4 Persen Bikin IHSG Longsor
Indeks sektor energi di Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat minus 4,6 persen hingga sekira pukul 14.00 pada perdagangan hari ini.
Penulis:
Yanuar R Yovanda
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indeks sektor energi di Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat minus 4,6 persen hingga sekira pukul 14.00 pada perdagangan hari ini.
Dosen sekaligus praktisi pasar modal Lanjar Nafi mengatakan, ambruknya sektor energi tersebut bikin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) longsor hingga turun 2,45 persen.
Menurutnya, penyebab kejatuhan sektor energi karena China sedang coba bahas mengenai larangan impor batu bara dari Australia, yang dilakukan sejak 2020 akibat konflik ketegangan kedua negara perihal virus Covid-19.
Baca juga: IHSG Sesi I Kamis Terjun 1,73 Persen, Sektor Energi Jatuh Paling Dalam
"Karena kedua belah pihak mulai mereda ketegangannya, pemerintah China coba bahas lagi untuk melonggarkan larangan impor batu bara Australia tersebut," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Kamis (5/1/2023).
Jika itu terjadi, maka dampak yang dikhawatirkan investor dalam negeri terhadap saham-saham di sektor energi adalah berkurangnnya permintaan impor batu bara Indonesia.
"Bisa mengakibatkan penurunan kinerja ekspor batu bara untuk emiten sektor energi di Indonesia, karena investor kita melihatnya terlalu ke depan dan harga saham emiten batu bara relatif tidak murah lagi. Mereka memilih melakukan aksi jual terlebih dahulu, akibatnya indeks sektor energi sudah turun lebih dari 4 persen," pungkas Lanjar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.