Sabtu, 4 Oktober 2025

Cegah Antrean, Terminal Domestik Tanjung Priok Akan Dimanfaatkan untuk Pergerakan Ekspor Kendaraan

Kenaikan yang melebihi kapasitas penumpukan kendaraan tentunya dapat mengganggu kelancaran arus bongkar muat kendaraan.

HO
Pergerakan ekspor dan impor kendaraan yang meningkat tahun ini, baik CBU (completely built up), Truck, maupun alat berat membuat Terminal Internasional PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC Terminal Kendaraan) di Tanjung Priok kian ramai, bahkan tidak jarang terjadi antrean. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan ekspor dan impor kendaraan yang meningkat tahun ini, baik CBU (completely built up), Truck, maupun alat berat membuat Terminal Internasional PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC Terminal Kendaraan) di Tanjung Priok kian ramai, bahkan tidak jarang terjadi antrian.

Kondisi ini membuat yard occupancy ratio (YoR) atau perbandingan antara jumlah penggunaan ruang penumpukan lahan untuk kendaraan dengan ruang penumpukan lahan yang tersedia, menjadi meningkat di atas 65 persen.

Andi Hamdani, Direktur Operasi dan Teknik IPCC mengatakan, lonjakan terjadi karena arus kendaraan yang masuk dan keluar di Terminal IPCC mengalami peningkatan.

Baca juga: Hingga September 2022, Pendapatan IPCC Mencapai Rp508,34 Miliar

“Secara hitungan, YoR harian IPCC sudah di atas 100 persen dalam beberapa minggu terakhir, meskipun rata-rata bulanan YoR masih sekitar 60 persen," kata Andi Hamdani dalam keterangan tertulis, Jumat (18/11/2022).

YoR yang menjadi 100 persen ini menjadi berkah bagi IPCC, baik peningkatan kinerja baik dari sisi operasional maupun keuangan.

"Kami juga mengutamakan excellent operation terutama safety factor baik terhadap kargo kendaraan, manusia, dan fasilitas, serta menjaga agar pelayanan tetap berjalan dengan baik," katanya.

Diakuinya, kenaikan yang melebihi kapasitas penumpukan tersebut tentunya dapat mengganggu kelancaran arus bongkar muat kendaraan.

Tidak hanya itu, jika antrian car carrier yang masuk dan keluar Terminal IPCC tidak segera ditangani maka akan mengganggu kelancaran lalu lintas di sekitar wilayah operasional IPCC di Tanjung Priok.

Manajemen pun mengoptimalkan sejumlah divisi terkait untuk membantu kelancaran arus lalu lintas dan arus bongkar muat kendaraan.

"IPCC juga berkordinasi dengan Bea Cukai dan Kantor Otoritas Pelabuhan untuk dapat menggunakan sebagian lapangan di Terminal Domestik dapat dimanfaatkan sebagai tempat penumpukan kendaraan, terutama untuk kargo ekspor," katanya.

Tidak hanya itu, bahkan saat ini dermaga Terminal Domestik dapat disandarkan Kapal RoRo Internasional dimana sebelumnya kapal tersebut belum pernah melakukan bongkar muat di terminal domestik namun tentunya melalui prosedur sandar kapal di luar kawasan Pabean sehingga kegiatan sandar Kapal RoRo Internasional ini menjadi perdana bagi IPCC.

“Melalui kordinasi yang baik dengan kantor Otoritas Pelabuhan dan Kantor Bea Cukai dan melalui prosedur penyandaran kapal di luar kawasan Pabean, alhamdulillah kapal perdana MV Grand Diamond dapat sandar di dermaga domestik pada tanggal 2 Nopember 2022 untuk bongkar muat CBU dan alat berat,” kata Andi.

Andi menambahkan, dari sisi tren arus bongkar muat kendaraan di Terminal IPCC umumnya pada kuartal keempat cenderung mengalami kenaikan sehingga antisipasi akan terjadinya lonjakan arus kendaraan yang akan masuk dan keluar di Terminal IPCC, terutama di Terminal Internasional mutlak dilakukan.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved