Selasa, 30 September 2025

BBM Bersubsidi

Para Menteri hingga Wapres Kompak Sebut Subsidi Energi Jebol Jika Harga BBM Tak Naik

Sejumlah pejabat kompak memberikan sinyal kuat terkait rapuhnya anggaran belanja negara jika kembali menggelontorkan subsidi energi.

Hendra Gunawan/Tribunnews.com
Persediaan pertalite di SPBU Jl Palmerah, Jakarta Barat habis pada Selasa (16/8/2022). Pemerintah berencana menyesuaikan harga BBM bersubsidi, baik itu Pertalite maupun Solar. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar, tampaknya bakal terjadi dalam waktu dekat.

Dimana diketahui, saat ini harga minyak dunia mengalami fluktuasi. Hal tersebut berdampak kepada anggaran subsidi energi, khususnya BBM serta listrik yang meningkat tajam, dan ini berpotensi rawan jebol.

Ditambah lagi, saat ini kuota BBM subsidi jenis Pertalite kian tipis.

Sejumlah pejabat di pemerintahan secara kompak juga memberikan sinyal kuat terkait rapuhnya anggaran belanja negara jika kembali menggelontorkan subsidi untuk sektor energi.

Baca juga: Meski Tuai Penolakan, Tapi Jokowi Akan Umumkan Kenaikan Harga BBM Pekan Depan Kata Luhut

Jajaran pejabat yang dimaksud mulai dari para Menteri hingga Wakil Presiden.

Kementerian Keuangan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan adanya potensi anggaran subsidi energi jebol, atau lebih dari pagu anggaran yang ditetapkan dalam APBN 2022.

Sri Mulyani mengatakan, pada tahun ini pagu anggaran subsidi energi yang terdiri dari BBM, elpiji, dan listrik mencapai Rp 502,4 triliun.

Baca juga: APBN Surplus, Jokowi Sebut Pemerintah Beri Subsidi Energi Rp 502 Triliun

"Kami melihat dengan volume yang cukup besar, ini (anggaran subsidi energi) bisa mungkin terlewati," ucap Sri Mulyani seperti dilansir Kompas.

Sebagaimana diketahui, belanja subsidi energi mengalami peningkatan signifikan pada tahun ini, seiring dengan melonjaknya harga minyak mentah dunia.

Asumsi Indonesian Crude Price (ICP) dalam APBN 2022 telah diubah menjadi 100 dollar AS per barrel, dari semula hanya 63 dollar AS per barrel.

Tingginya subsidi komoditas energi juga menjadi salah satu alasan utama proyeksi anggaran belanja pada tahun ini membengkak, menjadi Rp3.169,1 triliun.

Padahal, tanpa adanya lonjakan subsidi energi, target belanja negara sebenarnya hanya mencapai Rp 2.714,1 triliun.

Adapun pada tahun depan, pagu anggaran subsidi energi akan mengalami penurunan, namun masih tetap tinggi yakni sebesar Rp 336,7 triliun.

Pagu ini disiapkan dengan memperhitungkan asumsi ICP yang menurun, menjadi 90 dollar AS per barrel.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)

Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, di tengah harga minyak dunia yang masih terus berfluktuasi, pemerintah berupaya untuk memastikan ketersediaan BBM subsidi untuk masyarakat.

Namun, konsumsi BBM subsidi mengalami peningkatan signifikan selama beberapa waktu terakhir.

Baca juga: Menteri ESDM : Kompensasi BBM Bersubsidi Sudah Berat Sekali, Kami Akan Pilih Opsi Terbaik

Peralihan penggunaan bahan bakar menuju BBM subsidi semakin marak seiring dengan terus meningkatnya harga BBM.

Oleh karenanya, pemerintah tengah menyiapkan sejumlah langkah untuk merespons hal tersebut.

Harapannya, anggaran subsidi BBM tidak semakin membengkak di tengah lonjakan harga minyak mentah dunia.

"Saat ini sedang dikaji banyak opsi secara keseluruhan, nanti kami akan pilih yang terbaik, karena subsidi ini kompensasinya sudah berat sekali, sementara harga minyak masih cukup tinggi," ujar Arifin dalam keterangannya, Jumat (19/8/2022).

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengungkapkan, Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menyesuaikan harga bahan bakar minyak jenis Pertalite.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso mengatakan, harga jual Pertalite yang kini dijual sangat terpaut jauh jika dibandingkan dengan harga keekonomian.

Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir: Sudah Bukan Eranya Lagi Yang Mampu Pakai BBM Subsidi

Seperti diketahui, harga keekonomian BBM jenis Pertalite seharusnya dibanderol Rp17.200 per liter jika dijual mengikuti fluktuasi harga minyak dunia. Namun saat ini harga jual Pertalite hanya Rp7.650.

"APBN kita sudah cukup (sulit kalau kembali menambah subsidi). Mungkin supaya harga jualnya ini agar tidak terlalu tinggi antara harga jual dan harga keekonomian, kita sedang hitung perlu opsi kenaikan harga," ucap Susiwijono di Sarinah Jakarta belum lama ini.

Ia juga mengatakan, untuk memutuskan naiknya harga Pertalite, diperlukan pembahasan serta hitung-hitungan yang sangat detail.

Karena, kenaikan BBM subsidi akan berdampak terhadap inflasi nasional. Sehingga, keputusan ini harus dilakukan secara hati-hati dan penuh pertimbangan.

"Angkanya semua dihitung. Kita semua sedang siapkan angkanya, kita sudah rapat beberapa kali," ucap Susiwijono.

"(Kembali ditegaskan) semua sedang dihitung, kalau naik nanti kontribusi ke inflasinya berapa karena kenaikan harga BBM akan dorong inflasi," pungkasnya.

Wakil Presiden

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengungkapkan, selama ini beban subsidi negara sudah cukup besar.

Dirinya mengungkapkan subsidi BBM bahkan hingga mencapai lebih dari Rp200 triliun.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ma'ruf, usai menghadiri Haul Akbar ke-23 Tahun Ulama Indonesia Alm. Habib Umar bin Hood Alatas, di Depok, Jawa Barat.

"Itu kan ada beban subsidi negara besar sekali. Subsidi kita itu lebih dari Rp200 triliun. Nah, jadi kalau ada kenaikan-kenaikan lagi, ini memang supaya subsidi ini bisa sustain bisa terus berlanjut," jelas Ma'ruf.

Baca juga: Luhut Beri Sinyal Terkait Kenaikan Harga Pertalite, Menko: Minggu Depan Presiden akan Mengumumkan

Ia pun juga mengatakan, bahwa wacana kenaikan BBM juga masih dalam tahap pengkajian.

Pemerintah, kata Ma'ruf, masih melakukan pembahasan secara komprehensif terkait penentuan harga BBM.

"Ini yang masih terus dipikirkan, jadi masih dalam penggodokan. Masih dalam pembahasan, apakah akan dinaikkan apa tidak. Tapi bagaimana ini berjalan dengan baik," ujar Ma'ruf.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved