Senin, 29 September 2025

Mayoritas Pasar Asia-Pasifik Menghijau Jelang Pengumuman Data Ekonomi dari China

Output industri China kemungkinan akan tumbuh 4,6 persen pada Juli dari tahun lalu, menurut jajak pendapat Reuters.

ISTIMEWA
Ilustrasi pasar saham saham Asia menghijau. Pelaku pasar sedang menunggu data ekonomi dari China, termasuk output industri dan penjualan ritel. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Saham di Asia-Pasifik sebagian besar terlihat lebih tinggi pada hari Senin (15/8) menjelang pengumuman data ekonomi dari China.

Dilansir dari CNBC, Senin (15/8/2022), S&P/ASX 200 di Australia naik 0,43 persen. Kemudian, Nikkei 225 Jepang meningkat 0,98 persen.

Sementara indeks Topix bertambah 0,51 persen setelah negara tersebut melaporkan ekspansi dalam PDB.

Untuk pasar China, seperti Shanghai Composite naik 0,15 persen dan Komponen Shenzhen naik 0,37 persen.

Baca juga: Saham Asia Terguncang, Analis Peringatkan Investor Untuk Waspada Menghadapi Musim Penurunan Laba

Indeks Hang Seng Hong Kong mengalami penurunan 0,1 persen.

Saat ini investor sedang menunggu data ekonomi dari China, termasuk output industri dan penjualan ritel.

Output industri China kemungkinan akan tumbuh 4,6 persen pada Juli dari tahun lalu, menurut jajak pendapat Reuters. Angka itu mencapai 3,9 persen pada bulan Juni.

Penjualan ritel kemungkinan meningkat 5 persen pada bulan Juli dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021.

Di sisi lain, pasar India dan Korea Selatan ditutup untuk hari Senin.

Produksi industri China, data penjualan ritel meleset dari perkiraan

Sementara itu, data pabrik dan konsumen China untuk bulan Juli berada di bawah perkiraan.

Produksi industri tumbuh sebesar 3,8 persen, di bawah ekspektasi 4,6 persen dalam jajak pendapat Reuters dan sedikit lebih rendah dari angka 3,9 persen yang dilaporkan pada bulan Juni.

Di samping itu, penjualan ritel mengalami peningkatan 2,7 persen di bulan Juli dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021, di bawah perkiraan pertumbuhan 5 persen.

Bank sentral China Pangkas Suku Bunga

Bank Rakyat China telah menurunkan fasilitas pinjaman jangka menengah satu tahun yakni sebesar 400 miliar yuan atau sekitar 59,3 miliar dolar AS.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan