Sabtu, 4 Oktober 2025

Beban Pasokan Listrik saat Idulfitri Bergeser, Jakarta Menurun, Jawa Tengah Hingga Bali Meningkat

Darmawan Prasodjo mengatakan, pergeseran beban pasokan listrik itu terjadi di beberapa kota besar seperti Jakarta dan Bandung ke daerah

Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo (kedua dari kiri) saat jumpa pers di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Minggu (1/5/2022). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) menyatakan adanya pergeseran beban pasokan listrik saat masa lebaran atau Idul Fitri 1443 H atau tahun 2022 ini.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, adanya pergeseran beban pasokan listrik itu terjadi di beberapa kota besar seperti Jakarta dan Bandung ke daerah.

Hal itu kata Darmawan ditengarai karena adanya potensi pergerakan masyarakat yang melakukan mudik dalam jumlah besar.

Baca juga: PLN Pastikan Pasokan Listrik di Seluruh Indonesia saat Idulfitri 1443 H dalam Keadaan Aman

"Karena ada pergeseran mudik yang sangat besar sekali yaitu lebih dari 20 juta maka pergeseran beban (pasokan listrik) yang tadinya di kota-kota besar, di Jakarta, Bandung ini kemudian bergeser ke daerah-daerah," kata Darmawan saat jumpa pers di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Minggu (1/5/2022).

Adapun dalam data pihaknya, Darmawan menyebut, untuk DKI Jakarta dan Jawa Barat serta Jawa Timur mengalami penurunan beban pasokan listrik.

Sedangkan, untuk Jawa Tengah dan Bali mengalami peningkatan jumlah beban pasokan.

Hal itu disebabkan kata dia, karena Jawa Tengah menjadi salah satu daerah dengan tujuan pemudik, sedangkan Bali, merupakan lokasi yang dinilai paling sering dikunjungi masyarakat untuk berwisata.

"Beban di Jakarta di Jawa Barat, Jawa Timur berkurang tetapi itu diikuti juga dengan kenaikan beban di Jawa tengah maupun di Bali," ucap Darmawan.

Terkait dengan penurunan beban pasokan listrik kata dia, paling besar disebabkan yaitu sektor Industri dan Bisnis yang untuk sementara berhenti beroperasi.

Sedangkan untuk angka peningkatan beban pasokan kata dia, dipengaruhi atas tingginya konsumsi listrik di sektor rumah tangga.

"Ada peningkatan yang drastis yaitu konsumsi di rumah tangga kemudian juga secara geografis adanya pergerakan mudik tadi beban yang tadinya terkonsentrasi di Jakarta di Bandung Surabaya dll saat ini kemudian menyebar merata di seluruh pulau Jawa dengan konsentrasi ada di Jawa Tengah dan di Bali," kata dia.

Baca juga: PLN Tingkatkan Program Kemitraan Pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik

Pastikan Pasokan Listrik Aman

Direktur Utama PT Perusahan Listrik Negara (PLN Persero) Darmawan Prasodjo memastikan pasokan listrik di seluruh wilayah Indonesia saat Idul Fitri 1443 H, dalam kondisi aman.

Darmawan menyebut, kondisi pasokan listrik dinyatakan aman setelah pihaknya meyakinkan adanya perbandingan riset margin yang cukup besar.

"Daya mampu pasok kita cukup, riset margin kita juga sangat cukup, dan untuk itu saya mengumumkan bahwa dari sudut pandang kapasitas kita aman dalam menghadapi lebaran Idul Fitri 1443 H," kata Darmawan saat jumpa pers di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Minggu (1/5/2022).

Adapun dalam rinciannya, Darmawan mengungkapkan, bahwa secara keseluruhan kapasitas total pembangkit listrik di Indonesia memiliki daya 64,3 Giga Watt.

Sedangkan untuk beban puncak pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini dideteksi pihaknya hanya sekitar 31 Giga Watt.

Baca juga: PLN Bangun Dua Infrastruktur Ketenagalistrikan Sokong KEK Tanjung Lesung

"Kapasitas pembangkit listrik di Indonesia 64,3 Giga Watt sedangkan beban puncak yang kita deteksi adalah sekitar 30-31 Giga Watt," beber Darmawan.

Dari segi masing-masing wilayah, di mana untuk wilayah pertama yakni, Jawa Madura Bali (Jamali) daya mampu pasok dalam wilayah tersebut kata Darmawan adalah 32 Giga Watt.

Sedangkan dalam datanya, kalau beban puncak diperdiksi saat ini hanya 19,5 Giga Watt 

"Artinya juga riset marginnya sangat cukup," ucap Darmawan.

Kemudian untuk wilayah Sumatera, Kalimantan daya mampu pasok adalah 10,4 Giga Watt sedangkan untuk beban puncaknya sekitar 7,76 Giga Watt.

Artinya dia memastikan untuk wilayah Sumatera Kalimantan riset marginnya cukup serta pasokan listrik juga cukup.

Terakhir untuk Indonesia Timur yakni Sulawesi, Maluku Papua dan Nusa Tenggara daya mampu pasok 3,5 giga Watt, sedangkan dengan beban puncak sekitar 2,9 giga Watt.

"Untuk wilayah Sulmapan juga pasokan (listrik) cukup," tutur Darmawan.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved