Manfaatkan Model Bisnis D2C, Pengusaha Fesyen ini Bisa Ekspansi Pasar ke Luar Negeri
Noni saat ini memiliki reseller dan pelanggan loyal di Los Angeles, Amerika Serikat, dan juga di Timur Tengah seperti Kuwait.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain melalui marketplace, ada model bisnis lain yang tak kalah menarik untuk digeluti, yakni berbisnis direct to customer dengan mendirikan toko online di website yang dikelola sendiri.
Pengalaman itu dirasakan sendiri oleh pengusaha muda Noni Respati, yang mengelola bisnis fesyen.
Melalui platform website yang memiliki karakter bisa menjangkau pelanggan langsung tanpa batas, dia bisa meraih pelanggan loyal hingga reseller tidak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri.
Noni saat ini memiliki reseller dan pelanggan loyal di Los Angeles, Amerika Serikat, dan juga di Timur Tengah seperti Kuwait.
Dalam diskusi kewirausahaan yang diselenggarakan virtual oleh Lummo Semesta Star Networking, Kamis (14/4/2022), Noni menuturkan, bisnis fesyennya yang mengusung brand Purana menyasar segmen menengah atas.
Harga jualnya di atas Rp 1 juta per pieces dengan segmen usia pemakai 25 sampai 45 tahun. "Mayoritas pasar saya di domestik. Tapi sejak 3 tahun lalu dapat buyer dari Kuwait, ada reseller shop di luar negeri seperti Los Angeles dan juga lokal," ujarnya.
"Dengan memiliki website sendiri dan mengelola bisnis D2C, kita bisa mendesain dan merancang sendiri toko untuk memberikan first impression ke customer," tuturnya.
"Kita berusaha menciptakan produk yang affordable dan bisa diterima pasar dan saya sudah menggeser ke market yang lebih muda seperti mahasiswa di tingkat tingkat awal dan segmennya perempuan," ujarnya.
Baca juga: Belanja di 170 Toko Swalayan Australia Ini Bayarnya Bisa Pakai Kripto
Kolaborasi
Pihaknya juga menjalin kolaborasi dengan pihak ketiga. "Dengan kolaborsi kita juga menangkap fan base dari pihak yang kita ajak kolaborasi.
Dia mengaku bisnis fesyennya menjelang Lebaran ini mengalami lonjakan pesanan yang luar biasa, dengan omset di atas rata-rata kondisi hari biasa sebelum pandemi.
"Saat tahun kedua pandemi kemarin kita benar-benar kesulitan berjualan karena uang masyarakat juga sudah mulai habis. Tapi Ramadhan ini pasar mulai bangkit. Kita kembali reconnect dengan loyal customer kita, juga connect dengan buyer kita dari luar negeri," ungkapnya.
"Omset yang saya raih di pekan kedua Ramadhan sudah dua kali dari kondisi normal sebelum pandemi. Ada shifting selera konsumen yang mengutamakan kenyamanan saat dikenakan, baik saat berada di rumah maupun di luar rumah," imbuhnya.
Sebagai strategi bertahan selama pandemi, dia tidak sama-sekali menghentikan penjualan, tapi mengurangi volume produk yang dipasarkannya. "Selama kondisi pandemi tidak mungkin kita lantas tidak merilis koleksi baru, mungkin quantity-nya saja yang kita kurangi," ungkapnya.
Model bisnis Direct to Consumer (D2C) memungkinkan pebisnis membangun relasi dan menjual langsung ke pelanggan, serta memungkinkan mereka membangun keunggulan brand onlinenya.
Direktur SMESCO, Leonard Theosabrata mengatakan, wirausahawan perlu melakukan kolaborasi agar bisa menghasilkan produk yang lebih baik dan meningkatkan margin.
"Selain itu juga memperluas channel pemasaran," ujarnya. "Saat ini terjadi perubahan yang signifikan, karena ada akselerasi secara digital dan semakin banyak UKM yang on-boarding di berbagai platform digital,” kata Leonard.
Karena itu, dibutuhkan juga banyak kiat-kiat agar menjadi sukses dalam penjualan secara online. "Untuk memanfaatkan momen Ramadan dan Lebaran ini, yang paling penting adalah komunikasi dan juga market fit, dimana sesuai model bisnis yang dipilih, kita harus menyiapkan produk, program dan cara komunikasinya," ujarnya.
Fandy Silalahi, VP of Community and Merchant Success LummoSHOP mengatakan, untuk mendukung pebisnis dan wirausaha seperti Noni Respati pihaknya menggelar kegiatan Lummo Semesta Star Networking, LummoSHOP.
Tujuannya untuk membekali para pebisnis dengan strategi untuk mengoptimalkan ekspansi usaha jangka panjang lewat webinar dengan mengundang pakar dan pebisnis terkemuka.
Dari kegiatan ini juga bisa didapatkan insight tentang tren perilaku konsumen saat Ramadan, sekaligus silaturahmi dengan para pelaku usaha dari berbagai jenis usaha.
"Kita ingin mengisi kebutuhan para pebisnis memperluas jaringan pemasarannya dan belajar lebih dalam mengembangkan bisnis. Dengan menjalankan bisnis D2C, pebisnis bisa menciptakan branding sendiri untuk produknya dan memberikan akses langsung ke pelanggan dan mendorong pembeli menjadi pelanggan loyal," ujarnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyatakan, Kemenparekraf siap untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, membangkitkan ekonomi, membuka peluang usaha dan menciptakan lapangan kerja.
"Kami sangat bersemangat untuk berkolaborasi dan menggarap seluruh potensi bersama Lummo,” ujarnya.