Genjot Kinerja Pariwisata, Menko Airlangga Inginkan Akselerasi Ekonomi Digital pada Online Travel
salah satu faktor pendorong pertumbuhan pada sektor pariwisata adalah pergeseran preferensi masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja sektor pariwisata Indonesia di awal tahun 2022 mulai menunjukkan perbaikan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, beberapa indikator utama mencatatkan pertumbuhan positif pada Januari 2022 lalu.
Antara lain terlihat dari jumlah kunjungan wisman mencapai sebanyak 143,74 ribu atau naik sebesar 13,6 persen (year on year/yoy).
Baca juga: Manfaatkan Momentum MotoGP Mandalika, Sektor Pariwisata akan Jadi Tulang Punggung Pendapatan RI
Dan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang mencapai 42,43 persen atau naik 12,08 poin (yoy).
Diharapkan pada keseluruhan tahun 2022 ini, sektor pariwisata dapat tumbuh sebesar 4,3 persen (yoy), meningkat dari realisasi tahun 2021 yang sebesar 4,2 persen (yoy).
“Di Indonesia sendiri, pemulihan sektor pariwisata masih perlu didorong, sebab pada 2021 lalu jumlah kunjungan wisatawan mancanegara baru mencapai 1,56 juta,” ungkap Airlangga dikutip Minggu (3/4/2022).
Ia melanjutkan, salah satu faktor pendorong pertumbuhan pada sektor pariwisata adalah pergeseran preferensi masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital saat pandemi.
Pariwisata juga mampu memberi manfaat besar bagi perkembangan daerah tujuan wisata dan masyarakat di sekitarnya.
Baca juga: Event W20 Summit Di Danau Toba Juli 2022 Harus Dimanfaatkan Maksimal untuk Promosi Pariwisata
Jika direncanakan dan dikelola baik, Menko Airlangga sampaikan bahwa sektor pariwisata yang berkelanjutan (sustainable tourism) dapat mendukung terciptanya perbaikan taraf hidup, inklusivitas, pelestarian warisan budaya nasional serta sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Di samping itu, platform digital telah menyediakan akses global kepada konsumen dan mempermudah para penyedia jasa dalam meningkatkan kapasitas, serta daya saing sektor pariwisata.
"Oleh karena itu, upaya pengembangan sektor ini perlu mengoptimalkan peran platform digital dalam mempromosikan destinasi wisata," pungkasnya.