Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Karena Omicron Harga Saham Jatuh, Bagaimana Dengan Perdagangan Besok? Sektor Mana Yang Bisa Untung

Kekhawatiran terhadap Omicron menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok ke zona merah pada Kamis

Editor: Hendra Gunawan
Tribunnews/Irwan Rismawan
Karyawan mengamati harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kekhawatiran masuknya varian Omicron ke Indonesia menjadi kenyataan.

Pengumuman masuknya varian terbaru Covid-19 tersebut menggoyang Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kekhawatiran terhadap Omicron menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok ke zona merah pada Kamis (16/12/2021).

Baca juga: Varian Omicron Masuk RI, IHSG Ditutup Merosot Setelah Dibuka Menguat

IHSG melemah 0,47% atau 31,46 poin ke 6.594,80 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Indeks sempat menghijau di awal perdagangan hingga menyentuh level 6.661,945 yang merupakan titik tertingginya hari ini.

Delapan indeks sektoral melemah hingga tutup pasar. Sektor barang konsumsi nonprimer tumbang 1,15%.

Sektor perindustrian terjun 1,12%. Sektor properti dan real estat tergerus 1%.

Sektor barang konsumsi primer melemah 0,92%. Sektor barang baku turun 0,89%. Sektor energi terkoreksi 0,54%.

Baca juga: IHSG Ditutup Terkerek 10,62 poin ke 6.626,26, Berikut Saham yang Diborong Investor Asing

Sektor infrastruktur menurun 0,30%. Sektor keuangan melemah 0,16%.

Hanya ada tiga sektor yang menguat hingga akhir perdagangan. Sektor kesehatan turun 1,53%. Sektor teknologi melemah 0,40%. Sektor transportasi dan logistik turun 0,21%.

Total volume transaksi bursa mencapai 23,33 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 12,76 triliun. Sebanyak 372 saham turun harga. Ada 172 saham menguat dan 133 saham flat.

Aksi Investor Asing

Asing mencatat net sell sebesar Rp 733,94 miliar di seluruh pasar. Namun asing mencatat net buy terbesar pada sejumlah saham berikut saat IHSG terperosok.

Asing mencatat net buy terbesar pada saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) sebesar Rp 60,7 miliar. Saham ARTO ditutup menguat 3,52% ke Rp 16.175 per saham. Total volume perdagangan saham ARTO mencapai 32,4 juta dengan nilai transaksi Rp 510,5 miliar.

Baca juga: IHSG Tengah Hari Ditutup Menghijau ke Level 6.654,23, Saham BRI Diborong Asing Rp 133 Miliar

Saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) juga banyak diborong asing sebesar Rp 26,2 miliar. Saham EMTK juga naik 1,82% ke Rp 2.240 pe saham. Total volume perdagangan saham EMTK mencapai 36,8 juta dengan nilai transaksi Rp 82,5 miliar.

Kemudian asing juga banyak memburu saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 25,6 miliar. Saham BMRI ditutup terkoreksi 0,34% ke Rp 7.250 per saham. Total volume perdagangan saham BMRI mencapai 37,8 juta dengan nilai transaksi Rp 274,2 miliar.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menilai, IHSG melemah pasca pengumuman secara resmi oleh Menteri Kesehatan bahwa ada kasus positif pertama Covid-19 varian Omicron di Indonesia. Hal ini menimbulkan ketidakpastian di pasar.

Untuk perdagangan Jumat (17/12/2021), kemungkinan IHSG masih bisa melemah. Investor mengamati perkembangan kasus Covid-19 Omicron dan dampaknya bagi ekonomi.

Baca juga: IHSG Dibuka Bergerak Tipis, Saham-Saham Dengan Penjualan Bersih Tinggi ASII, BUKA dan KLBF

“Selain itu, besok juga merupakan akhir perdagangan di pekan ini, kemungkinan juga dimanfaatkan investor untuk ambil untung (profit taking),” terang Cheryl saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (16/12).

Besok, IHSG diproyeksi bergerak di rentang 6.547-6.620. Cheryl merekomendasikan pelaku pasar untuk mencermati saham-saham di bidang kesehatan seperti PT Silo International Tbk (SILO) dengan rekomendasi buy Rp 8.800- Rp 8850, target harga Rp 9.700 dan stop loss Rp 7.870.

Adapula PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) dengan rekomendasi buy di Rp 2.090- Rp 2.140, target harga Rp 2.285, dan stop loss di Rp 1.940 .

Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memproyeksi IHSG berpotensi melemah besok (17/12). Dia menilai, IHSG hingga saat ini masih terlihat belum beranjak dari rentang konsolidasi wajar.

Capital inflow belum juga terlihat deras masuk ke dalam pasar modal tanah air. Proyeksi dia, IHSG akan bergerak di rentang 6.582 – 6.676.

Di sisi lain, Analis Binaartha Sekuritas Lingga Pratiwi menilai, pergerakan IHSG besok (17/12) akan mengalami sedikit recovery. Hal ini karena varian omicron tidak berdampak terlalu signifikan bagi negara-negara lain. Pasar juga masih memperhatikan kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed.

Proyeksi Lingga, IHSG akan bergerak di rentang support 6.557 dan resistance 6.700. Lingga merekomendasikan pelaku pasar untuk mencermati saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan IRRA.

Sektor yang Dapat Keuntungan

Selanjutnya, aksi jual investor asing atau foreign net sell sebesar Rp 735 miliar turut mewarnai ambruknya pasar saham tanah air.

"Para pelaku pasar mersepon pengumuman Menkes terkait dengan kasus Omicron pertama di Indonesia," ujar Senior Investment Information PT Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama melalui pesan singkat kepada Tribunnews, Kamis (16/12/2021).

Dia mengatakan, kendati IHSG tertekan, kelihatannya ada sektor-sektor bisa ketiban cuan atau keuntungan jika ada varian baru Covid-19.

"Sektor healthcare, technology, finance, dan commodity mendapat keuntungan," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengumumkan varian baru virus corona, Omicron terdeteksi di Indonesia.

Menurut Budi, varian tersebut terdereksi oleh Kementerian Kesehatan pada Rabu (15/12/2021) malam.

"Kementerian kesehatan tadi malam mendeteksi ada seorang pasien N inisialnya terkonfirmasi omicron pada tanggal 15 Desember," kata Menkes, dikutip dari tayangan Youtube Kemenkes, Kamis (16/12/2021).

(Yanuar Riezqi/Kontan/Ahmad Suryahadi/Wahyu Tri Rahmawati)

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved