Pengamat Nilai Kebijakan Erick Thohir Soal Krakatau Steel Sudah Sesuai Arahan Presiden
Ibarat bapak kepada anak, kata Varhan, Erick memberikan prediksi negatif itu justru agar manajemen PT KS segera bertindak secara rasional dan optimis.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat birokrasi Varhan Abdul Azis menilai semua kebijakan Menteri BUMN Erick Thohir terkait Krakatau Steel sebenarnya sudah seusuai dengan kehendak Presiden Joko Widodo untuk menyehatkan perusahaan-perusahaan negara yang selama ini kerap menjadi sapi perahan hingga membuat kinerja mereka tidak sehat.
Oleh karena itu, menurutnya, tidaklah elok seorang bawahan menteri yang kebetulan dipercaya mengawasi salah satu perusahaan subholding BUMN menantang Menteri BUMN secara terbuka di ruang publik berkaitan dengan kebijakan perusahaan milik negara.
Seharusnya, kalau ia memiliki gagasan, hal itu bisa dilakukan secara tertutup dan terbatas.
Demikian pernyataan ini disampaikan mengomentari seputar pernyataan Komisaris PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI), Roy Maningkas, terhadap Menteri BUMN Erick Thohir.
Baca juga: Andre Rosiade Dukung Langkah Erick Thohir Selamatkan Krakatau Steel dari Kebangkrutan
Menurut Varhan, pernyataan Menteri BUMN Erick di hadapan Komisi VI DPR RI tentang kemungkinan bangkrutnya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk justru merupakan keprihatinan seorang menteri BUMN terhadap kondisi perusahaan negara yang berada di bawah asuhannya.
Ibarat bapak kepada anak, kata Varhan, Erick memberikan prediksi negatif itu justru agar manajemen PT KS segera bertindak secara rasional dan optimis.
“Itu maksudnya agar manajemen PT KS segera mencari cara terbaik untuk tetap tegak berdiri dan kembali menjadi kebanggaan warga negeri,” kata Varhan.
Masih menurut Varhan, sebagai Menteri BUMN, Erick tentu memiliki data yang valid yang mendasari keprihatinannya hingga keluar pernyataan tersebut.
Sebelumnnya, Komisaris Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) Roy Maningkas menantang Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk bertaruh Rp1 miliar jika Krakatau Steel tak bangkrut.
Baca juga: Yakin Tak Bangkrut Bulan Ini, Komisaris Krakatau Tantang Erick Thohir Taruhan Rp 1 Miliar
Permintaan itu terkait pernyataan Erick setelah Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI Kamis lalu (2/12/2021) di beberapa media yang mengatakan bahwa Krakatau Steel akan bangkrut pada 31 Desember 2021 ini jika tidak melakukan sejumlah langkah-langkah yang disampaikan oleh menteri BUMN.
Salah satunya menjual subholding Krakatau Steel yaitu PT Krakatau Sarana Infrastruktur.
"Sebagai komisaris subholding KSI, saya meminta menteri BUMN untuk bertaruh Rp1 miliar. Jika KS (Krakatau Steel) Bangkrut bulan ini, saya akan bayar pak menteri (Erick Thohir). Sebaliknya jika KS tetap bertahan tanpa melakukan yang diminta pak menteri, uang Rp1 miliar itu akan saya sumbangkan ke kaum Dhuafa," tegas Roy melalui keterangannya yang dikutip dari Kontan, Senin (6/12/2021).
Roy mengatakan, Krakatau Steel memang dalam kondisi sulit. Tetapi manajemen telah berbuat yang terbaik dan sekarang kondisinya sudah mulai membaik.
Sebagai aset strategis, seharusnya Krakatau Steel diperlakukan dengan strategis pula.
Jangan sampai hanya karena ada motif tertentu, Krakatau Steel menjadi korban.
"Saya pernah menjadi komisaris di KS dan sekarang di subholding KSI. Saya percaya dan yakin, KS tidak seburuk yang disampaikan oleh menteri BUMN (Erick Thohir)," katanya.
Analis: Kinerja Krakatau Steel (KRAS) masih cukup menjanjikan
Sementara, Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan mengungkapkan, pernyataan Menteri BUMN tak sejalan dengan fakta kinerja KRAS hingga kuartal III-2021.
Menurut dia, dengan pencapaian laba KRAS hingga kuartal III-2021 yang mencapai Rp 1,05 triliun telah menghasilkan kenaikan kinerja yang cukup signifikan
“Hampir semua emiten baja di tahun ini membukukan kenaikan kinerja yang sangat signifikan, bisa dibilang tahun ini adalah kebangkitan baja domestik dan ini adalah hasil dari komitmen pemerintah untuk dukungan terhadap produk baja lokal. Produk baja impor turun, Indonesia mampu mengekspor produk bajanya,” kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (7/12/2021) lalu.
Dengan melihat pertimbangan tersebut, dia menilai, meski KRAS memiliki utang yang tinggi namun kalau diproyeksikan bangkrut menurutnya jauh dengan fakta yang ada.
Di samping itu, Alfred juga menilai melalui restrukturisasi utang, Krakatau Steel telah mengurangi total beban bunga utang selama sembilan tahun dari Rp 12,3 triliun menjadi Rp 6,7 triliun.
Dengan demikian, KRAS telah berhasil menurunkan utang dan perpanjangan tenor lewat restrukturisasi utang sehingga tekanan terhadap pembayaran utang dalam jangka pendek akan berkurang.
“Sehingga potensi KRAS untuk menurunkan beban utang sangat banyak seperti rights issue, monetisasi asetnya seperti blast furnace, Divestasi aset-aset strategis (anak usaha) dan perolehan laba dari usaha,” jelasnya.
Sebagian berita tayang di Kontan dengan judul: Analis: Kinerja Krakatau Steel (KRAS) masih cukup menjanjikan