Sabtu, 4 Oktober 2025

Wapres: Program Penurunan Prevalensi Stunting Harus Dipantau Secara Terkoordinir

Wapres mengimbau kepada seluruh pihak terkait agar dapat berkolaborasi dengan baik dan menghilangkan ego sektoral.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
BPMI Setwapres
Wakil Presiden Ma'ruf Amin 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menegaskan upaya percepatan penurunan prevalensi stunting di Indonesia telah dilakukan secara multi sektor sesuai dengan tupoksinya masing-masing.

Menurutnya, program-program tersebut dilaksanakan melalui berbagai mekanisme implementasi dan pendanaan.

Wapres menuturkan ada tantangan dalam memastikan seluruh program dan pendanaan tersebut dapat secara konvergen sampai di wilayah dan diterima oleh rumah tangga sasaran.

"Karenanya diperlukan pemantauan secara terkoordinir agar seluruh program dapat dilaksanakan secara optimal. Konvergensi berbagai program yang terkait dengan penurunan stunting menjadi kata kunci untuk memastikan program-program intervensi dapat dilaksanakan dan dimanfaatkan secara optimal," tegasnya dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Pencegahan Stunting Tahun 2021, Senin (23/8/2021).

Wapres mengimbau kepada seluruh pihak terkait agar dapat berkolaborasi dengan baik dan menghilangkan ego sektoral.

"Untuk mewujudkannya diperlukan upaya keras dari kita semua. Setiap lembaga yang terlibat diminta untuk menghilangkan ego sektoral, karena konvergensi membutuhkan kerja kolaborasi antar berbagai pihak," tuturnya.

Baca juga: Pandemi Picu Melambatnya Laju Penurunan Kasus Stunting

Di sisi lain, Wapres menekankan kepada Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang ditunjuk menjadi menjadi Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021, untuk secepatnya melaksanakan koordinasi dengan seluruh jajaran terkait realisasi program-program di masyarakat.

"Pada kesempatan ini saya meminta, sebagai tugas pertama Kepala BKKBN, agar segera melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga yang terkait serta pemerintah daerah untuk memastikan konvergensi antar program dapat terealisasi, dari tingkat pusat hingga ke tingkat desa, bahkan hingga ke tingkat rumah tangga," tegas Wapres.

Kondisi pandemi Covid-19 yang saat ini melanda Indonesia turut memberikan dampak terhadap progress intervensi penurunan prevalensi stunting yang telah dilaksanakan selama ini.

Untuk itu, diperlukan pemantauan dan intervensi yang cepat.

"Selama tujuh tahun terakhir, kita berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 37.2 persen pada tahun 2013 menjadi 27.7 persen pada tahun 2019, harus terus dipertahankan untuk mencapai target 14 persen pada akhir tahun 2024," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved