Senin, 29 September 2025

Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi RI Tumbuh 7,07 Persen di Kuartal II, CSIS: Tidak Terlalu Impresif

jika tidak ada penurunan aktivitas ekonomi pada bulan Juni 2021, kemungkinan besar pertumbuhan ekomomi bisa lebih tinggi lagi.

Editor: Sanusi
Tribunnews/Herudin
Suasana sepi terlihat di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (28/7/2021). Meski sudah diperbolehkan membuka usaha kembali pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, banyak pedagang yag belum membuka usahanya karena sepi pembeli dan penghasilan yang berkurang hingga 90 persen lebih. Tribunnews/Herudin 

Pieter mengatakan output perekonomian Indonesia yang sudah rendah pada kuartal II tahun 2020 yg menjadi dasar perhitungan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun 2021.

"Sehingga pertumbuhan sedikit saja pada tahun 2021 menjadi besar kalau dihitung secara y.o.y. Yang perlu dicermati bagaimana kuartal III bukan kuartal II. Kuartal III dipastikan akan turun karena PPKM," tuturnya.

Pieter melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III akan bergantung pada berapa lama PPKM diterapkan.

"Kalau PPKM sudah dilonggarkan pada September, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III diperkirakan dikisaran 1-3 persen. Kalau Lebih lama lagi, akan Lebih rendah lagi," katanya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia melesat 7,07 persen pada kuartal II 2021.

"Pertumbuhan ekonomi tumbuh 3,31 persen secara q-to-q dan 7,07 persen secara y-o-y," ujar Kepala BPS Margo Yuwono.

Bila dibandingkan secara kuartalan maupun tahunan, pertumbuhan ini lebih tinggi dari minus 0,74 persen pada kuartal I 2021 dan minus 5,32 persen pada kuartal II 2020.

Sementara secara akumulatif, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 3,1 persen pada semester I 2021 dari semester I 2020.

Ekonomi Indonesia Tumbuh 7,07 Persen, Menko Airlangga: Lewati India hingga Jepang

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan, ekonomi Indonesia tumbuh 7,07 persen di kuartal II 2021 secara year on year (yoy).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, capaian tersebut melewati beberapa negara yakni India hingga Jepang.

"Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibanding negara-negara tetangga kita ataupun beberapa negara sekitar seperti India di kuartal II 1,6 persen, Vietnam 6,6 persen, Korea Selatan 5,69 persen, dan Jepang sebesar minus 1,6 persen," ujarnya saat konferensi pers secara virtual, Kamis (5/8/2021).

Baca juga: Kerja Sama dengan BPKH, PT PP Akan Garap Proyek Rumah Indonesia di Mekkah

Airlangga menjelaskan, mulai adanya pertumbuhan di bulan April hingga Juni tersebut merupakan tertinggi sejak krisis keuangan 2008 atau dikenal subprime mortgage.

"Pertumbuhan tersebut merupakan angka pertumbuhan kuartalan tertinggi sejak beberapa waktu yang lalu ataupun sejak subprime mortgage lalu," katanya.

Dari sisi, dia menambahkan, komponen pengeluaran atau agregat demand semuanya tumbuh positif yakni di antaranya ekspor dan impor.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan