KKP Genjot PNBP Lewat Digitalisasi Layanan Perikanan Tangkap
Digitalisasi bertujuan meningkatkan keselamatan nelayan saat melaut dan memperkuat pendataan hasil produksi.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan digitalisasi sejumlah layanan pelabuhan untuk meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sub sektor perikanan tangkap.
Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu Asep Saefuloh menilai digitalisasi bertujuan meningkatkan keselamatan nelayan saat melaut dan memperkuat pendataan hasil produksi.
"Kami sangat mendukung implementasi alat keselamatan nelayan di kapal-kapal nelayan terutama nelayan di wilayah pengawasan kami. Terlebih dipilihnya PPN Karangantu merupakan kali pertama dimanfaatkannya alat keselamatan nelayan hasil temuan para peneliti LPTK Wakatobi," ujar Asep dalam keterangan, Selasa (30/3/2021).
Baca juga: Apa Itu Porang? Berikut Pengertian, Manfaat hingga Cara Budidaya Tanaman Porang
Alat keselamatan hasil inovasi riset Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan (LPTK) Wakatobi ini dinilai sangat cocok untuk kapal-kapal nelayan Karangantu yang sebagian besar merupakan kapal bagan.
Nelayan di sana kerap menangkap ikan di lokasi yang ramai pelayaran kapal-kapal besar dari Cilegon dan Merak.
Baca juga: Dikira Biawak, Empat Nelayan Ini Berhasil Taklukkan Buaya
Keberadaan kapal nelayan tentunya berisiko tertabrak atau terkena hempasan ombak tinggi akibat kapal besar yang melintas.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan peningkatan PNBP melalui sub-sektor perikanan tangkap merupakan terobosan KKP dalam rangka membangun sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang lebih maju dan modern.
Menurutnya, perbaikan infrastruktur pelabuhan akan lebih mudah dilakukan dan jaminan sosial untuk nelayan bisa ditingkatkan.
"Di antaranya melalui asuransi kesehatan, kecelakaan dan jaminan hari tua," ujarnya