Jumat, 3 Oktober 2025

Laba Bersih Mandiri Sekuritas Tumbuh 45 persen di 2020

Pasar obligasi stabil karena didominasi oleh investor lokal, khususnya perbankan yang melakukan investasi hampir Rp 400 triliun sepanjang tahun 2020

Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUN/HO
Dari kiri ke kanan Direktur Mandiri Sekuritas Silva Halim, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan, dan Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro bersiap melakukan sesi konferensi pers pelaksanaan Mandiri Investment Forum 2021 di Jakarta, Senin (25/1/2020). Bank Mandiri bersama Mandiri Sekuritas dan didukung oleh BKPM akan menggelar Mandiri Investment Forum (MIF) 2021 secara virtual pada 1-5 Februari 2021. Forum bertajuk Reform After the Storm ini akan diikuti lebih dari 10 ribu investor, termasuk sekitar 500 investor asing atau perusahaan asing, perwakilan kedutaan besar, dan nasabah Kantor Luar Negeri Bank Mandiri, yang mengelola aset hingga lebih dari USD4 triliun. TRIBUNNEWS/HO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bambang Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mandiri Sekuritas mencatatkan pendapatan usaha pada 2020 sebesar Rp794 miliar atau meningkat 21 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019.

Sementara laba bersih pada 2020 tercatat Rp135,4 miliar, meningkat 45 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Silva Halim mengatakan, kinerja solid Mandiri Sekuritas didorong oleh bisnis global bond melalui perusahaan anak Mandiri Securities Pte. Ltd (Mandiri Securities Singapore) dan bisnis retail yang pesat.

"Pandemi Covid-19 menjadi periode penting di mana kami berusaha untuk semakin intensif melayani para klien guna membantu mereka mengambil keputusan di masa-masa yang penuh tantangan," jelas Silva Halim dalam keterangannya, Rabu (3/3/2021).

Baca juga: Jaga Kinerja Positif, Elnusa Raup Laba Bersih Rp 249 Miliar Pada 2020

"Pandemi juga telah mengubah cara pandang masyarakat mengenai investasi, terlihat dari pertumbuhan jumlah nasabah retail yang signifikan di tahun 2020 hingga saat ini," lanjutnya.

Di awal pandemi pada bulan Maret 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi hingga -37 persen ke level terendah 3.937,63. Namun, pasar modal Indonesia kembali membuktikan ketangguhannya dan mampu rebound 61 persen ke level pra pandemi per 2 Maret 2021 seiring dengan masa pemulihan ekonomi nasional.

Demikian juga dengan pasar obligasi di Indonesia yang mencatatkan kenaikan performa indeks obligasi sebesar 14,5 persen di tahun 2020. Kinerja tersebut melampaui kinerja saham maupun deposito.

Berbeda dengan kondisi tiga tahun sebelumnya, pasar obligasi di Indonesia saat ini cenderung lebih stabil karena didominasi oleh investor lokal, khususnya perbankan yang melakukan investasi hampir Rp 400 triliun sepanjang tahun 2020.

Baca juga: Startup Agritech Eden Farm Terima Pendanaan Pra-Seri A, untuk Genjot Ekspansi Pasar

Tren ini didorong oleh likuiditas perbankan yang melimpah akibat permintaan kredit yang turun. Sampai dengan bulan Februari 2021, perbankan kembali mencatatkan net buy obligasi pemerintah terbesar mencapai Rp80,5 triliun secara year-to-date, yang disusul oleh investor retail yang tercatat membeli obligasi pemerintah sebesar Rp36,3 triliun.

“Kami bersama Pemegang Saham melakukan tinjauan bisnis untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di industri. Di tengah situasi yang menantang, Mandiri Sekuritas tetap berkomitmen dalam menghadirkan layanan pasar modal terlengkap melalui 3 lini bisnis; Capital Market, Investment Banking, dan Retail,” kata Silva.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved