Virus Corona
Februari-April 2020, Kimia Farma Sudah Distribusikan 16 Juta Masker Medis
Mekanisme pembelian di hilir sebenarnya sudah dibatasi, namun kondisi di lapangan terhadap Covid-19 tidak bisa dicegah
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - BUMN Farmasi PT Kimia Farma (Persero) Tbk telah mendistribusikan 16 juta masker medis dan 1 juta masker non medis melalui 1.289 apotek miliknya.
Hal itu seperti disampaikan Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI secara virtual, Selasa (21/4/2020).
"16 juta masker medis yang kami sediakan itu berdasarkan data dari Februari hingga 18 April 2020," kata Verdi.
Menurutnya, mekanisme pembelian di hilir sebenarnya sudah dibatasi, namun kondisi di lapangan terhadap Covid-19 tidak bisa dicegah.
Baca: Kawanan Pencuri Bersenjata Tajam Beraksi Sasar Warung di Bogor, Tak Segan Lukai Korbannya
Baca: MTI: Pemerintah Harus Berikan Kompensasi Bila Ada Larangan Mudik
Baca: Di Tengah Pandemi Corona, Buruh Ngotot Gelar Aksi May Day 30 April Meski Tak Ada Izin Polisi
"Kita sudah ada pembatasan satu orang maksimal hanya bisa beli dua. Belum lagi suplai Kimia Farma kurang karena kita tidak punya pabrikan sendiri maka kami menjalin kerjasama dengan stakeholder," tuturnya.
Hingga saat ini, Kimia Farma memang belum memiliki fasilitas produksi masker sendiri sehingga menjalin kerjasama dengan seluruh produsen masker di Indonesia baik masker medis maupun masker non medis.
Kimia Farma juga bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk dapat memproduksi masker non medis dari hasil UMKM untuk menambah suplai masker di jaringan apotek.
"Ini kita lakukan agar mendapat offtaker, sekaligus menjaga stok masker medis," urai Verdi.