Pemerintah Dorong Perguruan Tinggi Bikin Ventilator untuk Pasien Corona
Sri Mulyani menyampaikan, ada beberapa universitas ternama yang sudah turut serta dalam rancangan memproduksi ventilator tersebut.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan saat ini beberapa universitas dengan pemerintah sedang melakukan pengembangan untuk dapat membuat ventilator.
Sri Mulyani menyampaikan, ada beberapa universitas ternama yang sudah turut serta dalam rancangan memproduksi ventilator tersebut.
"Sekarang ITB (Institut Teknologi Bandung), UI (Universitas Indonesia) sedang melakukan bersama-sama dengan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi). Ini sekarang tetap akan didorong, namun dari sisi kualifikasi dan kualitasnya mungkin nanti akan tergantung dari standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan," ujarnya saat rapat virtual bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Senin (6/4/2020).
Sementara itu, ia menambahkan, pemerintah menyiapkan anggaran Rp 75 triliun dalam rangka untuk kesiapan dari rumah sakit, termasuk membayar BPJS Kesehatan lebih awal.
"Pembayaran lebih awal supaya mereka bisa melakukan pelunasan kepada rumah sakit. Selain itu, kita memberikan tunjangan kepada tenaga medis dalam hal ini dokter dan perawat," kata Sri Mulyani.
Eks direktur pelaksana Bank Dunia itu menambahkan, saat ini belum ada pabrik di Indonesia mampu bikin alat bantu pernapasan itu.
"Bicara tentang ventilator, itu benar ventilator, masker, APD (alat pelindung diri) ini sekarang rebutan makanya harganya naik. Ventilator mungkin agak sulit karena teknologinya di Indonesia tidak ada satupun pabrik yang mampu membuat ventilator ini," pungkasnya.