Kamis, 2 Oktober 2025

Gejolak Rupiah

Masih Dibayangi Corona, Rupiah Diprediksi Tembus Rp 16.500 per Dolar AS

Ariston menjelaskan, pelaku pasar masih nyaman untuk keluar dari aset berisiko karena peningkatan penyebaran wabah corona atau Covid-19.

Editor: Sanusi
Tribunnews/JEPRIMA
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, harga aset berisiko terlihat masih negatif pagi ini, satu diantaranya rupiah.

Ariston menjelaskan, pelaku pasar masih nyaman untuk keluar dari aset berisiko karena peningkatan penyebaran wabah corona atau Covid-19.

"Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini berpotensi ada di level Rp 16.300 sampai Rp 16.575," ujarnya di Jakarta, Kamis (2/4/2020).

Baca: Sekjen MUI Minta Tidak Ada Penolakan Terhadap Penguburan Jenazah Pasien Corona

Baca: Larangan Untuk Klub Italia di Tengah Pandemi Corona

Sementara itu, Ariston menjelaskan, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun terlihat kembali melemah ke kisaran 0,57 persen.

"Capaian itu mendekati level terendah sepanjang masa yang terjadi tanggal 9 Maret 2020 di 0,36 persen," katanya.

Hal tersebut bisa mengindikasikan permintaan terhadap obligasi tinggi di AS, sehingga harga naik dan tingkat imbal hasilnya turun.

Selain itu, kasus positif Covid-19 di AS sudah menyentuh angka 200 ribu dan peningkatan juga terjadi di Italia, Inggris, termasuk Indonesia.

"Bila ini terus berlanjut, pasar mengkhawatirkan ekonomi bakal terus tertekan seperti data-data ekonomi yang baru saja dirilis," pungkas Ariston.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved