Per Akhir Februari 2020, Pendapatan Negara Tumbuh Minus 0,5 Persen
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, jumlah pendapatan negara per akhir Februari 2020 tumbuh negatif.
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Keuangan menyatakan, realisasi pendapatan negara dan hibah per akhir Februari 2020 mencapai Rp216,61 triliun atau 9,70 persen dari target pada APBN 2020.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, jumlah pendapatan negara per akhir Februari 2020 tumbuh negatif.
"Pendapatan negara Rp 216,6 triliun atau 9,7 persen dari target APBN. Ini artinya tumbuh negatif 0,5 persen (dari Januari 2020)," ujarnya saat teleconference di Jakarta, Rabu (18/3/2020).
Sri Mulyani mengungkapkan, penerimaan perpajakan tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 0,3 persen menjadi sebesar Rp 177,96 triliun atau telah mencapai 9,54 persen dari target yang ditetapkan dalam APBN.
Baca: Videonya Viral, Pasien PDP Corona Asal Bogor Berikan Klarifikasi
"Ini lebih lemah dari (pertumbuhan) tahun lalu 10,1 persen," katanya.
Kemudian, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp38,62 triliun atau 10,52 persen dari target dan Hibah sebesar Rp0,03 triliun atau 5,73 persen dari target.
Baca: Utang Luar Negeri Pemerintah Melonjak di Januari 2020, Didominasi Surat Utang
Adapun, capaian realisasi penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai 11,22 persen dari target pada APBN 2020 atau sebesar Rp 25 triliun dan mampu tumbuh 51,52 persen (year on year/yoy).
"Tahun lalu tumbuh 120 persen. Ini bukan mengagetkan dibanding tahun lalu," pungkas Sri Mulyani.