Selasa, 7 Oktober 2025

Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Tolak Pemusnahan 20.000 Ton Beras Bulog

Ketua Umum APPSI, Ferry Juliantono menegaskan para pedagang menolak rencana pemusnahan beras yang hendak dilakukan oleh Bulog.

Editor: Choirul Arifin
IST
ILUSTRASI - Aktivitas bongkar muat beras di kompleks pergudangan Bulog, Banjarkemantren, Buduran, Sidoarjo, Kamis (27/6/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mengkritik keras rencana pemusnahan beras sebanyak sebanyak 20.000 ton yang hendak dilakukan Badan Urusan Logistik (Bulog).

Ketua Umum APPSI, Ferry Juliantono menegaskan para pedagang menolak rencana pemusnahan beras yang hendak dilakukan oleh Bulog.

Dirinya menilai pemusnahan beras yang telah tertimbun selama setahun belakangan itu sangat mubazir.

Mengingat keberadaan beras yang sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya kalangan pra sejahtera saat ini.

"Kenapa dimusnahkan kalau masih bisa dimakan?," ungkap Ferry dihubungi pada Senin (2/12/2019).

Oleh karena itu, pihaknya bersedia menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Dirinya berharap agar pemerintah dapat menghibahkan beras sebanyak 20.000 ton yang dinilai rusak dan tidak layak konsumsi itu kepada APPSI.

Selanjutnya, beras tersebut katanya akan diolah kembali agar dapat dikonsumsi untuk segera didistribusikan kepada masyarakat tidak mampu.

"Hibahkan saja beras ke APPSI nanti kami yang akan mengolah dan mendistribusikannya. Karena masih banyak rakyat yang membutuhkan daripada dimusnahkan," ungkap

Selain itu, hibah atas beras tersebut katanya dapat menekan pengeluaran negara.

sebab diketahui biaya pemusnahan beras membutuhkan anggaran yang cukup besar.

"Apalagi proses pemusnahan 20.000 ton beras juga perlu anggaran negara yang besar," tambahnya

Lebih lanjut diungpkapkannya, fenomena tertimbunnya beras harus dapat menjadi pelajaran bagi seluruh pihak, khususnya Bulog.

Sistem penyimpanan beras Bulog katanya harus diubah menyesuaikan musim panen dan jumlah pasokan beras.

Penyimpanan beras katanya tidak melulu dalam bentuk beras butir, tetapi dapat berupa gabah yang memiki waktu penyimpanan yang lebih lama dibandingkan dengan beras butir.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved