Cerita Vishal Tulsian, Bangun Tunaiku dari Nol Hingga Visi Membawa Senyum 200 Juta Wajah Tahun 2025
Penyedia layanan pinjam-meminjam uang berbasis teknologi informasi amat dibutuhkan untuk membantu permodalan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tunaiku, pionir Financial Technology (fintech) dari Amar Bank, mengalami perkembangan yang sangat cepat.
Jumlah penyaluran kredit meningkat dengan cepat dari Rp 200 miliar tumbuh menjadi Rp 1 triliun.
Jumlah install aplikasi yang mencapai 1 juta orang lebih dan jumlah nasabah yang mencapai lebih dari 200 ribu orang memperlihatkan pertumbuhan yang siginifikan.
Bicara Tunaiku, memang tidak bisa dipisahkan dengan sosok Vishal Tulsian, Managing Director Amar Bank.
Vishal bicara blak-blakan membangun Tunaiku.
Ia menuturkan, tahun 2014 lalu, jenis perusahaan berbasis fintech belum begitu terlalu dikenal di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Vishal mengaku, saat datang ke Indonesia lima tahun silam, ia melihat peluang untuk fintech yang belum berkembang, padahal fintech memiliki misi sosial di dalamnya.
“Saya mencoba mencari di mana atau dalam hal apa teknologi dapat memberikan dampak yang berarti karena menurut saya, teknologi dapat memberikan dua dampak. Teknologi dapat memberikan dampak berupa efisiensi, dan ini merupakan tema utama yang terjadi di Dunia Barat," kata Vishal di Jakarta belum lama ini.
Vishal menuturkan, saat tinggal di Eropa, teknologi memberikan dampak berupa efisiensi, membuat orang-orang melakukan pekerjaannya dengan lebih efisien dan memberikan dampak positif terhadap kehidupan seseorang.
Baca: 25 Tahun Setia Jadi Nasabah Premium, Tabungan Rp 5 M Pria Surabaya ini Malah Raib, Begini Kisahnya
Tapi kemudian, untuk Indonesia, saya percaya bahwa teknologi dapat memberikan dampak yang lebih besar, tidak hanya soal efisiensi, karena saya melihat adanya kesenjangan antara mereka yang memiliki uang dan mereka yang membutuhkan uang.Jadi, teknologi seharusnya dapat mengurangi kesenjangan yang ada, teknologi harus memberikan dampak positif pada kehidupan masyarakat.
"Karena itu, saya membuat produk untuk mereka yang belum atau kurang terlayani (unbankable) oleh layanan perbankan. Saya yakin teknologi keuangan akan berkembang dan akan diadopsi di Indonesia,” kata Vishal.
Vishal mengaku tidak mudah mendirikan Tunaiku di Indonesia.
Langkah yang saya tempuh saat itu memang cukup panjang.
Perjalanannya mulai dari datang ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga berhasil mendapatkan izin dari pemerintah dan akhirnya berdirilah platform Tunaiku sejak tahun 2014, sebagai produk pinjaman tanpa agunan Amar Bank.”
Menurut pria lulusan master dari Harvard Business School, ide membangun Tunaiku diadopsi dari beberapa perusahaan fintech di Eropa.
"Jadi waktu itu saya melihat infrastruktur pembayaran dan transaksi keuangan di Indonesia sudah bagus, tetapi untuk masalah kredit masih ada kesenjangan.Melihat populasi masyarakat Indonesia yang berjumlah 250 juta orang Indonesia, hanya sekitar 40 juta penduduk itu yang terlayani atau punya akses ke perbankan," katanya.
Berdasarkan fakta itu, muncul pemikiran untuk menciptakan pasar melalui teknologi yang akan membuat warga unbankable menjadi lebih mudah mengakses layanan keuangan melalui teknologi.
Baca: Pameran Seni Interaktif Menggunakan Teknologi Digital
"Keyakinan saya bahwa teknologi harus memberikan dampak pada kehidupan manusia adalah awal mula saya membangun bisnis, bahwa teknologi dapat digunakan untuk memberikan dampak positif kepada kehidupan masyarakat,” kata Vishal.
Vishal mengenang, awal Tunaiku beroperasi, sebagian besar dana pinjaman yang berhasil disalurkan digunakan oleh penerima pinjaman untuk membiayai kebutuhan sehari-hari yang mendesak, seperti, pengobatan ke rumah sakit.
"Sekarang, lebih banyak dari mereka meminjam untuk merenovasi rumah, modal usaha mikro, dan pendidikan," katanya.
Pertumbuhan Amar Bank ini turut berperan pada pertumbuhan kredit perbankan di Indonesia yang mencapai 12,45% di sepanjang tahun 2018.
Dari sisi rasio net pinjaman bermasalah (NPL) pada 2018 mencapai -0.61 persen.
Layanan Tunaiku saat ini tersedia di 16 kota besar, sementara nilai pinjaman yang ditawarkan berkisar Rp 2 juta sampai dengan Rp 20 juta dengan tenor pinjaman 6-20 bulan.
Angka ini, menurut OJK, sudah melebihi target yang sudah ditentukan.

“Pertumbuhan ini memperlihatkan besarnya kebutuhan masyarakat terhadap produk perbankan yang menyediakan layanan kredit serta layanan perbankan lainnya," katanya.
Amar Bank sebagai bank modern yang berada pada era digital, menghadirkan teknologi untuk mengakomodasi kebutuhan nasabah terhadap pelayanan kredit yang cepat dan masif melalui produk unggulannya, Tunaiku,” jelas Vishal Tulsian.
Dengan adanya pencapaian yang cukup tinggi, Vishal mengaku optimis melihat geliat pertumbuhan perekonomian di Indonesia.
“Saya optimis pertumbuhan perekonomian akan semakin baik lagi di tahun 2019, dan Amar Bank akan menjadi bagian dari pertumbuhan ini. Terutama dengan berkembang pesatnya Tunaiku, akses layanan keuangan akan menjadi semakin luas sehingga dapat memacu percepatan inklusi keuangan di Indonesia,” ujar Vishal.
Mengenai strategi lahun 2019, Vishal berharap Tunaiku dapat menjangkau segmen yang lebih luas, bagaimana menjangkau lebih banyak masyarakat, bagaimana kita meningkatkan maksimum jumlah pinjaman, menjangkau lebih banyak pengusaha bisnis mikro (Usaha Mikro Kecil dan Menengah ‘UMKM’).
“Tunaiku saat ini tengah mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh pelaku usaha kecil dan mikro.Jadi kami berencana meluncurkan fitur spesial untuk pelaku UMKM.
Baca: Do-It Dorong UMKM Masuk Ekosistem Digital
Fitur tersebut juga tentunya untuk membantu, sesuai kebutuhan mereka.Saat ini, kami menyiapkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Untuk timeline, karena ini terkait dengan regulasi, kami tidak akan mengumumkan sebelum mendapat persetujuan dari regulator.
"Tapi kami sudah mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan ini dan kami akan meluncurkan fitur ini secepatnya,” kata Vishal.
Mengutip salah satu studi Mckinsey, Vishal mengemukakan, ekonomi digital di Indonesia akan tumbuh lima kali lipat di lima tahun mendatang.
Generasi muda Indonesia diprediksi lebih banyak terjun menjadi wirausaha.
Pada saat Itu, penyedia layanan pinjam-meminjam uang berbasis teknologi informasi amat dibutuhkan untuk membantu permodalan.
Ketika membahas mengenai pengalaman hingga sampai di Indonesia, Vishal memaparkan dirinya berasal dari India dan lahir di India.
"Saya pernah tinggal agak lama di Eropa, sekitar 9 tahun, sudah pernah tinggal di Nigeria, Singapura, dan sekarang saya tinggal di Indonesia sudah sekitar lebih dari 5 tahun. Saya sengaja datang ke Indonesia bersama keluarga saya tepat ketika Lebaran, di tahun 2013, supaya mereka tidak melihat macetnya Jakarta dan akhirnya mau untuk menetap di sini,” katanya.
Vishal menuturkan perjalanan karir hingga sampai di Indonesia mulai finansial (keuangan), marketing, menejemen, dan teknologi.
Di India dulunya saya pernah bekerja di Standard and Poors, di mana saya menjadi tahu lebih dalam tentang perkreditan.
Baca: Terungkap, Presiden Donald Trump Ajukan Kredit Rumah US$ 18,5 juta dengan Tenor 30 tahun
Kemudian di Estonia, saya mengepalai beberapa unit dan saya bertanggung jawab untuk membalikkan keadaan perusahaan tisu yang saat itu sedang merugi, sudah enam tahun merugi.
"Dan, ketika saya menjadi CEO perusahaan tersebut, saya membalikkan keadaan tersebut dalam tujuh - delapan bulan menjadi profit, dari rugi menjadi profit,“ tutur Vishal.
Menghadapi Ramadan dan Lebaran saat ini, tentunya perusahaan layanan keuangan seperti Fintech juga harus memerhatikan kondisi yang ada.
Vishal mengatakan, jadi ada dua tipe, Fintech lending seperti kami, waktu Ramadan atau Lebaran ini adalah saat orang-orang banyak membutuhkan uang dan jadi memberikan pinjaman itu prioritas pertama.
Kedua, orang-orang seringnya mengirim uang di musim Ramadhan atau Lebaran, ke kampung, atau ke teman dan keluarganya.Dua hal ini yang harus dilihat oleh pemain Fintech.
Vishal sendiri ketika ditanya tentang harapan atau visi Tunaiku ke depan, “Tunaiku sebagai bagian dari Amar Bank memiliki visi untuk membawa senyum bagi 200 juta wajah pada tahun 2025.
Kami juga berharap kehadiran Tunaiku sebagai pionir fintech di Indonesia dapat terus memberikan nilai positif bagi masyarakat yang sudah merasakan manfaat langsung dari layanan Tunaiku.
"Dan kami akan terus berupaya meningkatkan layanan sekaligus memberikan yang terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Vishal.