Sejumlah Menteri Keuangan dan Gubernur Bank dari Berbagai Negara Mulai Berdatangan ke Bali
Persiapan masih dilakukan di sejumlah venue yang akan digunakan untuk pertemuan International Monetary Fund-World Bank.
lihat foto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Persiapan masih dilakukan di sejumlah venue yang akan digunakan untuk pertemuan International Monetary Fund-World Bank (IMF-WB) di Bali mulai 8 hingga 14 Oktober 2018.
Adapun lokasi yang akan dijadikan tempat pertemuan gubernur bank dunia, menteri-menteri keuangan, dan para pelaku ekonomi dari 189 negara itu di antaranya Nusa Dua Hotel, Westin Hotel, dan Bali Internasional Convention Center (BNDCC).
Baca: Kisah Gigih Pendekar Listrik yang Rela Bergelantungan di Atas Tiang Demi Pulihkan Palu
Kepala Unit Kerja Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018, Peter Jacobs, menyebutkan saat ini sudah banyak Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan negara lain yang datang ke Indonesia.
Khususnya delegasi negara yang lokasinya jauh dari Indonesia seperti Uganda, Sudan Selatan, Bahama.
Baca: Grace Natalie Sebut Asian Para Games Jadi Momentum Perbaikan Hak Bagi Kaum Difabel
"Dari Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari agak jauh seperti seperti South Sudan, Uganda, Mauritania, Burundi, Bahama, Islandia, Eswatini, Montenegro, Trinidad Tobago, dan masih ada kira-kira tujuh negara lagi," papar Peter saat ditemui di venue IMF, Minggu (7/10/2018).
Peter pun memastikan gubernur bank sentral seperti dari Uni Eropa, Amerika Serikat, China hingga Jepang akan datang ke IMF-WB 2018.
Diperkirakan para delegasi akan banyak berdatangan mulai besok (7/10/2018) mengingat puncak pertemuan tahunan tersebut akan berlangsung pada 12 hingga 14 Oktober 2018.
Baca: Politikus PAN Ingatkan Agar Penegak Hukum Proses Semua Kasus yang Serupa dengan Ratna Sarumpaet
"Hampir semua hadir dari EU, AS, China dan Jepang hadir, bahkan mereka jadi pembicara di beberapa event. Yang flightnya lebih mudah EU apalagi Asia akan mulai datang besok," papar Peter Jacobs.
IMF-WB 2018 ini akan mengangkat tema sistem moneter internasional, digital ekonomi, baik dari sistem pembayaran maupun sistem bank.
Serta mengenai pembiayaan infrastruktur dan ekonomi syariah.
