Kamis, 2 Oktober 2025

Pertamina Tunggu Pasokan Minyak Sawit dari Produsen

Pertamina sampai saat ini masih terus menunggu distribusi ketersediaan pasokan minyak

KOMPAS IMAGES
Bahan bakar biodiesel. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina sampai saat ini masih terus menunggu distribusi ketersediaan pasokan minyak sawit fatty acid methyl esthers (FAME) dari para produsen guna dapat mendukung aturan biodiesel 20 persen (B20).

Oleh sebab itu, adanya terminal bahan bakar minyak (BBM) yang saat ini masih belum optimal menerapkan B20 bukan akibat faktor tidak siapnya Pertamina melakukan pengolahan dan pengelolaan, namun karena masih terkendalanya pasokan FAME dari para produsen.

Baca: Timnas U-16 Indonesia vs India: Babak Pertama Imbang tanpa Gol

Vice President Communication Coorporate PT Pertamina Adiatma Sardjito, di Jakarta, Kamis (27/9/2018), menyebutkan, posisi perusahaannya dalam mematuhi aturan B20 hanya sebagai penerima pasokan FAME saja. Sehingga koorporasi bergantung kepada para produsen minyak sawit.

"Pertamina memiliki 112 terminal BBM, kemudian 74 sudah siap mengolah FAME. Dari rencana public service obligation (PSO) yang Pertamina terbitkan, baru 58 persen yang disuplai FAME karena kurang pasokan dari produsen," ujar Adiatma.

Adiatma mengungkapkan, terminal BBM milik Pertamina di daerah yang masih tersendat menerima pasokan FAME dari produsen adalah Papua, Maluku, Sulawesi dan Nusa Tenggara.

Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada tanggal 31 Agustus 2018 menelurkan kebijakan untuk mendorong perusahaan penyedia BBM mendorong menerapkan green energy. Kebijakan B20 juga dilakukan untuk mengendalikan angka impor BBM sehingga diharapkan ikut mendukung stabilitas nilai rupiah.

Sedangkan kebutuhan Pertamina terhadap ketersediaan FAME guna dicampurkan ke BBM jenis solar subsidi dan non subsidi mencapai 5,8 juta kiloliter setiap tahunnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved