Senin, 29 September 2025

Aksi Bersih-bersih Sampah World Cleanup Day, Greenpeace Apresiasi Pertamina

Kegiatan ini sangat penting, karena realitanya wilayah pesisir, sungai dan kawasan perkotaan sudah tercemari sampah, terutama sampah plastik.

Editor: Choirul Arifin
HANDOUT
Di Indramayu, Pertamina menggalang seribu pelajar dan warga berpartisipasi membersihkan Kali Prajagumiwang dan Kali Cimanuk Lama dalam rangka World Cleanup Day. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Hari Sabtu yang jatuh pada 15 September 2018 lalu diperingati masyarakat dunia sebagai World Clean Day. Momen ini diperingati dengan menggelar aksi bersama membersihkan sampah sebagai komitmen bersama menjaga bumi bersih dari polusi sampah.

Sejumlah organisasi dan juga lembaga serta instansi berpartisipasi di kegiatan ini. Pertamina misalnya, menggelar kegiatan bersih bersih sampah di sejumlah daerah seperti di Indramayu dan Karimunjawa.

Di Indramayu, Pertamina menggalang seribu pelajar dan warga berpartisipasi membersihkan Kali Prajagumiwang dan Kali Cimanuk Lama. 

Di Karimunjawa, kegiatan bersih-bersih dilakukan di Pantai Nyamplung Ragas.

Selain aksi bersama membersihkan sampah, Pertamina juga menggelar workshop bagi masyarakat dan pelajar terkait pengelolaan sampah. 

Juru Kampanye Urban Greenpeace Indonesia Muharram Atha Rasyadi menilai aksi semacam ini patut diapresiasi. 

Pihaknya memberikan apresiasi penuh kepada Pertamina atas partisipasi di momen World Cleanup Day pekan lalu.

Baca: PPnBM Mobil Sedan Segera Dihapus, Begini Tanggapan Agen Pemegang Merek

Melalui kegiatan ini kita berharap bisa meningkatkan awareness kepada masyarakat luas. Karena hanya dengan kesadaran, maka persoalan sampah bisa teratasi. Karena itu kita apresiasi kepada semua pihak, termasuk perusahaan dan berbagai komunitas,” kata Atha.

Atha menjelaskan, aksi bersih-bersih sampah yang dilakukan berbagai elemen akhir pekan lalu merupakan bagian dari aksi global yang dilakukan di seluruh negara di dunia.

Baca: Ganti Knalpot Racing Bikin Mobil Jadi Lebih Kencang, Mitos Atau Fakta?

Kegiatan ini sangat penting, karena realitanya wilayah pesisir, sungai dan kawasan perkotaan sudah tercemari sampah, terutama sampah plastik.

Atha berharap kegiatan ini tidak berhenti hanya pada tanggal 15 September saja, tapi bisa dilakukan selama satu bulan dan menjadikan bulan September sebagai bulan cleanup.

Atha juga berharap, seluruh kegiatan World Cleanup Day tidak hanya menjadi simbol. Tak kalah penting adalah tindak lanjut dari kegiatan bersih-bersih sampah itu sendiri.

Dari sisi masyarakat juga semakin sadar akan bahaya sampah sehingga mereka bisa mengubah perilaku.

Sedangkan dari sisi perusahaan berinovasi agar bisnis yang dijalankan menjadi lebih bersih, terutama untuk meminimalisasi produk-produk berkemasan yang sulit terurai.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan