Menteri Rini Siapkan Konsultan Independen Evaluasi Proyek Konstruksi BUMN
Rini Soemarno akan menugaskan konsultan independen untuk mengevaluasi proyek-proyek yang sedang dikerjakan BUMN
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno akan menugaskan konsultan independen untuk mengevaluasi proyek-proyek yang sedang dikerjakan oleh para perusahaan berplat merah.
Keputusan tersebut dilakukan untuk meningkatkan keamanan pembangunan konstruksi, mengingat terus meningkatnya jumlah kecelakaan konstruksi pembangunan infrastruktur.
"Konsultan independen berfungsi untuk memastikan agar seluruh proyek konstruksi dilaksanakan sesuai standar keamanan terbaik sekaligus menjaga agar setiap tahapan pengerjaan proyek dilaksanakan dengan baik, prudent, dan aman," ungkap Rini melalui keterangan resminya, Selasa (20/2/2018).
Selain untuk meningkatkan kemanan adanya konsultan independen diharapkan mampu memberikan masukan dan koreksi pada proyek pembangunan yang tengah digarap.
Baca: Kemendag Tetapkan Total Imbal Balik Pembelian Sukhoi Senilai 570 Juta Dollar AS
Tujuannya agar proses pembangunan sesuai dengan aturan yang ditetapkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Perhubungan.
"Konsultan ini diharapkan dapat segera memberikan masukan berbentuk corrective action atas proyek-proyek tersebut untuk memastikan telah dipatuhinya regulasi," ungkap Rini.
Poin evaluasi yang akan dilakukan meliputi evaluasi organisasi dan prosedur QHSSE (Quality, Health, Safety, Security, and Environment) di setiap BUMN Karya dengan target menuju zero fatality.
Dalam pelaksanaannya evaluasi akan melibatkan Kementerian PUPR serta Kementerian Perhubungan.
Sedangkan untuk pemilihan Asosiasi konsultan independen akan dilakukan oleh Ketua Umum Ikatan Kontraktor Indonesia (IKI), Budiharto.
"Selama masa evaluasi, kosultan independen diharapkan dapat me-review kualitas dan keamanan proyek-proyek layang maupun membangun manajemen QHSSE menuju zero fatality," tutur Rini.
Adapun beberapa kecelakaan konstruksi yang baru saja terjadi pada awal tahun 2018 ini dimulai dengan amblasnya underpass di jalan Perimeter Selatan, yang digunakan untuk Kereta Api Bandara Soekarno Hatta.
Selain itu, awal Februari 2018 konstruksi pembangunan jalur Double-double track (DDT) mengalami luka akibat runtuhnya girder di kawasan Jatinegara.
Dan yang terbaru adalah kecelakaan konstruksi infrastruktur, Selasa (20/2/2018) di jalan tol Becakayu yang penyebabnya masih dalam investigasi.