Senin, 29 September 2025

Industri Dalam Negeri Butuh Dukungan Mesin Taiwan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Indonesia menargetkan pertumbuhan industri pengolahan non-migas pada tahun 2018 sebesar 5,67 persen.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Indonesia menargetkan pertumbuhan industri pengolahan non-migas pada tahun 2018 sebesar 5,67 persen.

Capaian ini akan dipacu oleh semua subsektor, terutama industri logam dasar, makanan dan minuman, alat angkutan, mesin dan perlengkapan, farmasi, kimia, serta elektronika.

Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (Dirjen KPAII) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan menyebutkan bahwa untuk memacu perkembangan industri di Indonesia, tentu membutuhkan mesin-mesin canggih dan andal.

Baca: Kemenpora Beri Penghargaan 286 Legenda Atlit

Namun saat ini industri dalam negeri belum cukup banyak yang dapat memproduksi mesin-mesin tersebut. Karena itu, masih perlu diimpor dari negara lain.

"Untuk mesin perkakas atau presisi, Indonesia belum banyak. Sebagian besar memang masih impor," kata Putu di acara Manufacturing Indonesia 2017, Rabu (13/12/2017).

Salah satu negara yang menjadi importir terbesar mesin-mesin produksi untuk Indonesia, yakni Taiwan. Karena itu Putu mengaku sangat mengapresiasi dengan terselenggaranya event tahunan tersebut, dimana ada sekitar 120-an perusahaan asal Taiwan yang berpartisipasi.

"Kami harapkan antara industri di Indonesia dengan industri dari negara lain, khususnya Taiwan, bisa melakukan bekerjasama dan bahkan kalau bisa diharapkan dapat saling membuat strategi partnership," kata Putu.

Baca: Pentingnya Aspek Keselamatan Penerbangan Sipil Bagi Sekolah Penerbang

Apabila industri atau perusahaan-perusahaan mesin asal Taiwan berinvestasi di Indonesia, tambah Putu, pemerintah dipastikan akan memberikan insentif kepada mereka. Antara lain yakni tax holiday atau pembebasan pajak dalam jangka waktu 5-10 tahun, atau tax allowed yakni diskon potongan pajak beberapa persen.

“Saya cukup dekat dengan Mr. Jack Chen-Huan Hsiao, dengan TETO di Jakarta. Sekarang ini kami sedang mengupayakan supaya ada kawasan industri khusus untuk industri-industri dari Taiwan," tukas dia.

Sebelumnya, Representative of Taipei and Trade Office in Indonesia, John C Chen menyatakan bahwa Taiwan telah menjadi salah satu pemasok utama peralatan mesin ke pasar Indonesia.

Dengan total nilai impor sebesar 59,48 juta dolar AS pada 2016, menjadikan Taiwan sebagai pemasok mesin terbesar ke-3 bagi Indonesia, atau menyumbang 11 persen dari total impor tahunan Indonesia yang totalnya 556,011 juta dolar AS.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan