Antisipasi Angkasa Pura I Jika Gunung Agung di Bali Meletus
"Bandara I Gusti Ngurah Rai akan menyiapkan sejumlah langkah mitigasi dampak, seperti menyiapkan posko tanggap darurat bencana di bandara"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) yang menjadi pengelola Bandara International I Gusti Ngurah Rai melakukan langkah antisipasi sehubungan dengan meningkatnya aktivitas Gunung Agung di Bali yang kini oleh BMKG statusnya dinaikkan menjadi awas.
Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Israwadi menyebutkan, jika potensi erupsi Gunung Agung semakin meningkat, Bandara I Gusti Ngurah Rai akan menyediakan posko tanggap darurat, layanan call center, hingga bus untuk penumpang yang akan mengubah rencana perjalanan melalui laut atau darat.
"Bandara I Gusti Ngurah Rai akan menyiapkan sejumlah langkah mitigasi dampak, seperti menyiapkan posko tanggap darurat bencana di bandara, menyiapkan fasilitas dan penunjang seperti layanan hotline contact center, help desk airlines untuk penumpang maskapai," sebut Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Israwadi melalui keterangan resminya, Selasa (26/9/2017).
Baca: Tebang 2 Pohon di Depan Toko, Minimarket Indomaret di Meruya Terancam Denda Rp 50 Juta
Baca: PT Modern Sevel, Pemilik 7-Eleven Diduga Alihkan Aset
AP I juga menyiapkan prosedur operasional Bentuk kesiapan lainnya, lanjut Israwadi, adalah prosedur operasional standar Airport Disaster Management Plan (AMDP) yang disosialisasikan kepada anggota Airport Emergency Committee (AEC) yang terdiri dari pemangku kepentingan terkait seperti TNI, Perum LPPNPI, Kepolisian Daerah setempat, maskapai, imigrasi, karantina, dan ground handling.
"Sosialisasi ini memberitahukan mengenai tugas dan tanggung jawab agar apabila terjadi bencana, semua pihak sudah paham hal-hal apa saja yang harus dilakukan oleh masing-masing pihak," imbuh Israwadi.
Jika Gunung Agung menyemburkan abu volkanik maka Bandara I Gusti Ngurah Rai akan ditutup dan penerbangan akan dialihkan (divert) ke bandara sekitar.
Antara lain Bandara Internasional Juanda Surabaya yang dapat menampung 12 slot penerbangan, Bandara Internasional Lombok yang dapat menampung 2 penerbangan, dan Bandara Adi Soemarmo Solo yang dapat menampung 30 slot penerbangan.
Selain Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bandara Internasional Lombok juga telah melakukan sosialiasi AMDP kepada anggota AEC Lombok pada Senin (25/9/2017) pagi, sebagai lanjutan dari kegiatan koordinasi penanggulangan bencana yang sebelumnya pada 19 September 2017.
Namun kali ini dengan penambahan ditambah pengecekan fasilitas penunjang dan simulasi latihan kejadian.