Kuartal II, Utang Luar Negeri RI Sebesar 335,3 Miliar Dolar AS
Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir kuartal II 2017 tercatat 335,3 miliar dolar AS
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengumumkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir kuartal II 2017 tercatat 335,3 miliar dolar AS atau tumbuh sebesar 2,9 persen (yoy).
Pertumbuhan ULN tersebut lebih lambat bila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016 yang sebesar 6,8 persen (yoy).
Berdasarkan kelompok peminjam, pertumbuhan ULN tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan ULN sektor publik yang melambat dan berlanjutnya kontraksi pertumbuhan ULN sektor swasta.
Pada akhir kuartal II 2017, ULN sektor publik tercatat sebesar 170,3 miliar dolar AS atau 50,8 persen dari total ULN atau tumbuh 7,3 persen (yoy), melambat dari 10 persen pada kuartal sebelumnya.
Sementara itu, ULN sektor swasta tercatat sebesar 165,0 miliar dolar AS atau 49,2 persen dari total ULN, atau turun 1,4 (yoy).
Berdasarkan jangka waktu, posisi ULN Indonesia pada kuartal II 2017 tetap didominasi oleh ULN jangka panjang. Posisi ULN jangka panjang pada akhir kuartal II 2017 tercatat sebesar 290,0 miliar dolar AS, sedangkan posisi ULN jangka pendek tercatat 45,3 miliar dolar AS.
Menurut sektor ekonomi, posisi ULN swasta pada akhir kuartal II 2017 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih (LGA).
"Bank Indonesia memandang perkembangan ULN pada kuartal II 2017 tetap sehat dan terkendali," tulis keterangan resmi Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (15/8/2017).
Hal ini tercermin antara lain dari rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) yang pada akhir kuartal II 2017 tercatat stabil di kisaran 34,2 persen dan bahkan menurun jika dibandingkan dengan triwulan II 2016 yang sebesar 37,2 persen.
"Rasio tersebut juga masih lebih baik dibandingkan dengan negara peers, seperti Malaysia dan Turki," tulisnya.