Sabtu, 4 Oktober 2025

RNI Terbitkan Surat Utang Jangka Menengah Senilai Rp 865 Miliar

MTN yang rencananya akan diterbitkan pada Semester I 2017 itu diperuntukan untuk membiayai modal kerja

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-inlihat foto RNI Terbitkan Surat Utang Jangka Menengah Senilai Rp 865 Miliar
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Waroeng Rajawali, gerai milik PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yang baru diresmikan operasionalnya di halaman Kantor RNI, Jakarta, Rabu (13/2/2013). Gerai ini diharapkan bisa menjadi penopang jalur distribusi produk-produk unggulan RNI dan BUMN lainnya dari hulu ke hilir. Selain di Jakarta, gerai serupa juga dibuka di Bali. KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Laporan Wartawan Adiatmaputra Fajar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) akan menerbitkan surat utang jangka menengah alias Medium Term Notes (MTN) sebesar Rp 865 miliar.

MTN yang rencananya akan diterbitkan pada Semester I 2017 itu diperuntukan untuk membiayai modal kerja, penambahan kapasitas pabrik farmasi, serta ekspansi di sektor industri alat kesehatan.

Direktur Keuangan PT RNI Yana Aditya mengatakan, MTN sebesar Rp 865 miliar tersebut, akan diterbitkan oleh 2 perusahaan, yaitu MTN yang diterbitkan oleh PT RNI sebagai perusahaan induk sebesar Rp 665 miliar dan Anak Perusahaan RNI bidang Farmasi PT Phapros,Tbk sebesar 200 miliar.

“Penerbitan surat utang di PT Phapros, Tbk bertujuan untuk peningkatan skala bisnis perusahaan khususnya di bidang farmasi dan alkes,” ujar Yana, Rabu (18/1/2017).

Dana MTN juga digunakan untuk ekspansi industri alat kesehatan seperti X-ray dan Oksigen Terapi. RNI menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1,1 triliun di tahun 2017, meningkat 286 persen dibanding tahun 2016.

Belanja modal tersebut dipergunakan untuk pengembangan lini bisnis agro industri baik on farm maupun off farm dan industri farmasi.

Sementara itu, MTN PT Phapros akan digunakan untuk membangun pabrik baru dan penambahan kapasitas pabrik Phapros, di Simongan, Semarang, Jawa Tengah.

"Pabrik Phapros yang lama mempunyai kapasitas produksi sebesar 2 miliar butir obat per tahun dengan utilisasi sudah di atas 80 persen akan ditingkatkan sehingga mendapatkan kapasitas maksimal," kata Yana.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved