Senin, 29 September 2025

Harga Gas Masih Mahal Akibat Kurang Infrastruktur

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah menurunkan harga gas untuk industri

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS BALI/ISTIMEWA
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah menurunkan harga gas untuk industri. Jokowi pun menargetkan harganya dikisaran 6 dollar AS per mmbtu.

Direktur Center for Energy Policy Kholid Syerazi menilai selama infrastruktur belum terbangun, akan sulit menurunkan harga gas. Menurut Syerazi butuh konsentrasi penuh dari pemerintah untuk mengembangkan sektor gas industri.

"Liberalisasi gas di tengah infrastruktur yang sangat tidak matang, menjadikan harga gas kita belum efisien dan belum bisa bersaing," ungkap Syerazi, Senin (5/12/2016).

Syerazi menambahkan, keberadaan infrastruktur migas sangat penting. Selain bisa membuat harga gas menjadi murah, juga merupakan prasyarat ketahanan energi.

Kewajiban pengembangan infrastruktur tersebut, lanjut Syerazi, sebenarnya berada di tangan pemerintah. Untuk itu, Syerazi berharap. Pemerintah menunjuk BUMN atau swasta dengan pola perjanjian kerja sama (PKS).

“Itu bisa dilakukan kalau punya duit, punya anggaran. Tetapi kalau anggarannya tidak melalui APBN, maka bisa berasal dari uang hasil migas tersebut,” kata Syerazi.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan