Senin, 29 September 2025

Didik J Rachbini: Harga BBM Turunnya Kurang Signifikan

Harga BBM itu turunnya kurang, harusnya signifikan

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pengendara motor mengantre saat akan mengisi BBM di SPBU di Kawasan Pejompongan, Jakarta, Kamis (31/3/2016). Pemerintah menetapkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar turun masing-masing Rp500 per liter per 1 April 2016, premium menjadi Rp6.450 per liter, solar menjadi Rp5.150 per liter berlaku hingga September 2016, penetapan tersebut akan diikuti penurunan tarif angkutan publik. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Didik J Rachbini menilai penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan Pemerintah tidak begitu signifikan.

Didik mengatakan, seharusnya penurunan harga BBM tidak sebanding dengan signifikannya penurunan harga minyak dunia dari USD100 per liter barrel sampai USD30 per liter barrel.

"Harga BBM itu turunnya kurang, harusnya signifikan seperti turunnya harga minyak," ujar Didik di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (2/4/2016).

Mengenai evaluasi harga BBM selama 6 bulan, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini mengatakan hal itu terlalu lama.

Namun, Didik menyadari bahwa harga BBM ini cukup sensitif, apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri.

"Ya itu karena takut. Takut nanti kalau harga naik terus, dinaikkan lagi. Memang sensitif. Nanti kalau harga dinaikkan lagi terus demo. Jadi memang harus ada penyadaran di masyarakat," ucap Didik.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan