Tawaran Kemitraan Gerai Ayam Goreng 'Chicken Day' dari Ciputat
Lewat grupnya, Asmui sebelumnya telah menggarap beberapa merek sejak 2008 diantaranya Solopuccino, Bebek Kanoman, CowBar Steak dan Pizmart.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ayam goreng sudah menjadi menu sehari-hari masyarakat. Pangsa pasarnya yang luas membuat banyak usaha ayam goreng yang terus bermunculan.
Salah satunya adalah lini bisnis Java Group milik Asmui Kammuri bernama Chicken Day. Lewat grupnya, Asmui sebelumnya telah menggarap beberapa merek sejak 2008 diantaranya Solopuccino, Bebek Kanoman, CowBar Steak dan Pizmart.
Asmui menggunakan merek usaha Chicken Day sejak tahun 2012 sekaligus menawarkan kemitraan usaha. Saat ini Chicken Day telah memiliki 12 mitra yang tersebar di sejumlah daerah seperti Timika, Ende, Kupang, Majalengka, Tuban, Samarinda, Bandung, Tangerang, Lamongan, dan Semarang.
Produk unggulan Chicken Day adalah ayam goreng dengan tiga tingkat level kepedasan, level 1, level 2, dan level 3. Menu lain yang ditawarkan yaitu, burger, chicken wrap, onion ring, steak, beef chicken, spaghetti goreng, dan bento.
Ada beberapa tawaran kemitraan yang ditawarkan. Paket express senilai Rp 125 juta dan paket kontainer senilai Rp 150 juta.
Jika mempunyai tempat usaha yang lebih besar, Chicken Day memiliki tiga jenis paket yang lain, yaitu paket foodcourt senilai Rp 219 juta, paket resto seharga Rp 349 juta dan paket resto&cafe seharga Rp 449 juta.
Pada paket foodcourt, mitra menyediakan lahan sekitar 20 m². Pada paket resto, calon mitra perlu menyediakan lahan sekitar 100 m2.
Pada paket restoran sekaligus cafe, lahan minimal yang sekitar 150 m² yang bisa menampung 100 kursi.
Cermati sistem pusat
Fasilitas yang didapat mulai dari bahan baku awal, peralatan dan perlengkapan usaha, promosi hingga desain eksterior dan interior.
Asmui mengatakan, target omzet berbeda-beda tergantung paket. Pada paket foodcourt targetnya Rp 2 juta hingga Rp 5 juta per hari. Jika target ini tercapai, mitra diperkirakan balik modal dalam waktu sekitar 20 bulan.
Pusat mengutip biaya royalti sebesar 5 persen dari omzet sebulan. Bumbu dan tepung diambil dari pusat, namun bahan baku lainnya mitra adakan sendiri.
Biaya royalti akan digunakan untuk melakukan kunjungan bulanan. "Meski ada mitra yang di Papua, tidak perlu mengeluarkan biaya pendampingan manajemen lagi," imbuhnya.
Dia menjelaskan, selain menu, keunggulan produknya terletak pada sistem manajemen yang sudah mapan. Semua bisa dipantau real time oleh pusat karena sudah ada sistem yang mengatur.
"Mulai dari persediaan barang, jumlah penjualan, dan lainnya sudah ada sistem terpusat yang mencatat," ujarnya.
Bije Widjajanto, pengamat waralaba dari Ben WarG Consulting bilang, calon mitra harus mencermati sistem pengawasan dan pendampingan pusat terhadap mitra.
Untuk lokasi mitra yang jauh, cermati juga mengenai kendala biaya pengiriman bahan baku dari pusat.
Kontak: Chicken Day
Nerada A2/5 Cipayung, Ciputat, Tangerang.
HP: 0812-8392-3964
Reporter Teodosius Domina