Pasar Batubara Masih Sulit, Adaro Tak Tingkatkan Produksi
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menargetkan produksi batubara yang sama seperti tahun lalu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belum membaiknya harga batubara di pasar, membuat PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menargetkan produksi batubara yang sama seperti tahun lalu pada rentang 52-54 juta ton (million tonnes/Mt).
Head of Corporate Secretary & Investor Relations Division ADRO Marhardika Putranto mengatakan, total produksi batubara perseroan sepanjang 2015 sebanyak 51,46 Mt atau lebih rendah dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya.
"Ini juga sedikit lebih rendah dari panduan produksi yang telah ditetapkan (perseroan pada 2015) sebesar 52 Mt sampai 54 Mt," ujar Mahardika dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2016).
Pengereman produk ini dilakukan perseroan akibat dari kelebihan pasokan yang berlimpah di pasar batubara dan melemahnya pertumbuhan permintaan di negara-negara pengonsumsi batubara yang utama.
"Penjualan batubara pada 2015 sebanyak 53,11 Mt, atau turun 7 persen dari tahun sebelumnya, akibat kondisi pasar yang masih sulit," ucapnya.
Mahardika mengatakan, harga batubara global pada tahun ini masih belum membaik dari tahun sebelumnya, dimana harga rata-rata Global Coal Newcastle pada 2015 hanya mencapai 59,19 dolar AS per tonne, atau 17 persen lebih rendah dari harga pada 2014.
"Walaupun terjadi penurunan pada harga rata-rata, pasokan batubara tetap berlimpah di pasar global lintas samudra," katanya.