Selasa, 30 September 2025

Pasar Modal akan Kinclong Jika Rupiah Stabil dan BI Rate Turun

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio melihat ada dua hal yang saat ini masih mengganjal pasar modal untuk semakin berkembang

Editor: Sanusi
zoom-inlihat foto Pasar Modal akan Kinclong Jika Rupiah Stabil dan BI Rate Turun
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Para karyawan dan undangan meniup terompet bersama-sama saat penutupan perdagangan bursa saham akhir tahun di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2015). IHSG sempat menyentuh level tertinggi dalam sejarah pasar modal Indonesia di level 5.518 pada 31 Maret 2015, dan menyentuh level terendah di kisaran 4.120 pada 28 September 2015. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio melihat ada dua hal yang saat ini masih mengganjal pasar modal untuk semakin berkembang, seiring mulai membaiknya data-data ekonomi dalam negeri.

"Semua tanda-tanda dasar ekonomi semua membaik. Tapi stabilitas mata uang yang membuat investor enggak bisa, karena dia bingung di harga berapa rupiahnya," ujar Tito, Senin (4/1/2016).

Selain rupiah, kata Tito, pelaku pasar juga menginginkan adanya penurunan suku bunga acuan (BI Rate) yang sekarang di posisi 7,50 persen.

"Semoga dengan inflasi 3,3 persen, dan bedanya dengan BI Rate kalau bisa jangan sampai 4 persen. Dua hal itu ditunggu," ucap Tito.

Lebih lanjut Tito mengatakan, adanya penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dan premium maka kondisi ini berdampak baik untuk semua emiten karena dapat meningkatkan daya beli masyarakat yang sedang lemah.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved