Pasar Modal akan Kinclong Jika Rupiah Stabil dan BI Rate Turun
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio melihat ada dua hal yang saat ini masih mengganjal pasar modal untuk semakin berkembang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio melihat ada dua hal yang saat ini masih mengganjal pasar modal untuk semakin berkembang, seiring mulai membaiknya data-data ekonomi dalam negeri.
"Semua tanda-tanda dasar ekonomi semua membaik. Tapi stabilitas mata uang yang membuat investor enggak bisa, karena dia bingung di harga berapa rupiahnya," ujar Tito, Senin (4/1/2016).
Selain rupiah, kata Tito, pelaku pasar juga menginginkan adanya penurunan suku bunga acuan (BI Rate) yang sekarang di posisi 7,50 persen.
"Semoga dengan inflasi 3,3 persen, dan bedanya dengan BI Rate kalau bisa jangan sampai 4 persen. Dua hal itu ditunggu," ucap Tito.
Lebih lanjut Tito mengatakan, adanya penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dan premium maka kondisi ini berdampak baik untuk semua emiten karena dapat meningkatkan daya beli masyarakat yang sedang lemah.