Dirut BEI: Perjalanan Pasar Modal 2015 Penuh Tantangan
Pada hari terakhir perdagangan 2015, IHSG menguat 23,65 poin atau 0,52 persen ke level 4.593,01
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melihat perjalanan pasar modal sepanjang 2015 dipenuhi banyak tantangan, baik persoalan ekonomi dalam negeri maupun global.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, pada tahun ini IHSG mengalami tren konsolidasi, dimana kenaikan suku bunga The Fed membuat investor asing mengalihkan sebagian dananya keluar dari instrumen portofolio di Indonesia.
"Ini ditandai dengan nilai net selling (jual bersih) dana investor asing di pasar modal domestik sebesar Rp 22,55 triliun," ujar Tito di Jakarta, Rabu(30/12/2015).
Menurut Tiro, rata-rata nilai transaksi harian saham turut mengalami penurunan sebesar 3,98 persen dibandingkan tahun lalu yaitu senilai Rp 6,01 triliun dan nilai kapitalisasi pasar saham turun 7,54 persen dari Rp 5.228 triliun pada akhir 2014 menjadi Rp 4.834 triliun per 28 Desember 2015.
"Saat ini BEI telah menyiapkan serangkaian inisiatif yang difokuskan pada empat area utama pengembangan BEI, yaitu menambah jumlah emiten, memperkuat peran anggota bursa, meningkatkan jumlah investor, dan menyempurnakan reputasi BEI," tutur Tito.
Pada hari terakhir perdagangan 2015, IHSG menguat 23,65 poin atau 0,52 persen ke level 4.593,01. Namun, jika dibandingkan penutupan tahun lalu maka IHSG merosot 12,12 persen dari posisi 5.226,94.