Sabtu, 4 Oktober 2025

Asosiasi: Soal NPG, Kami belum diajak diskusi oleh BI

Rencana Bank Indonesia (BI) untuk membentuk gerbang pembayaran nasional masih membutuhkan waktu yang panjang.

Editor: Sanusi
Tribunnews.com/Sylke Febrina Laucereno
Ketua Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) Daniel Tumiwa di Jakarta, Senin (30/11/2015) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sylke Febrina Laucereno

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rencana Bank Indonesia (BI) untuk membentuk gerbang pembayaran nasional atau National Payment Gateway (NPG) masih membutuhkan waktu yang panjang.

Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Daniel Tumiwa mengatakan, hingga saat ini asosiasi belum diajak berdiskusi terkait NPG tersebut. “Itu kata-kata yang sangat kami harapkan untuk gerbang pembayaran nasional,” kata Daniel, Senin (30/11/2015).

Menurut dia, BI sebagai regulator harus menjelaskan ke asosiasi dan industri terkait definisi NPG tersebut. “Basic-nya, kami sebagai asosiasi belum tahu bentuknya dan keinginannya BI seperti apa, definisinya seperti apa jadi belum sampai kesitu pembicaraanya,” ujar Daniel.

Saat ini BI sedang berupaya menyelesaikan rencana pembangunan National Payment Gateway atau Gerbang Pembayaran Nasional.

Gerbang pembayaran ini merupakan infrastruktur utama untuk pembayaran-pembayaran ritel. Untuk implementasi, membutuhkan data senter, skema layanan yang tepat.

“BI masih punya Pekerjaan rumah (PR) besar untuk menjadikan pembayaran terintegrasi, tapi diharapkan kami bisa tata ini dengan baik,” kata Deputi Gubernur BI, Ronald Waas.

Gerbang Pembayaran Nasional ini akan mencakup layanan kartu kredit, kartu debit, uang elektronik dan seluruh instrumen pembayaran yang saat ini sedang berkembang dan membutuhkan kecepatan dari sisi layanan.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved