Jumat, 3 Oktober 2025

Audit Petral, Menteri Rini Minta Pertamina Beli Minyak Murah

Rini Soemarno meminta PT Pertamina (Persero) bisa membeli harga sesuai batasan di dalam tender

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
http://www.petral.it
Pertamina Energy Trading Limited (Petral) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari hasil audit forensik PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral), terkuak bahwa harga beli minyak impor telah dipermainkan pihak ketiga. Hal itu yang membuat harga minyak mentah dan BBM menjadi mahal di dalam negeri.

Melihat hasil audit Petral, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta PT Pertamina (Persero) bisa membeli harga sesuai batasan di dalam tender. Sebab, menurut Rini tidak ada alasan lagi harga minyak bisa menjadi mahal, karena hasil pemeriksaan forensik tersebut.

"Kita ingin memperbaiki sistem sebetulnya, memperbaiki sistem pembelian sehingga pembelian itu (minyak), seefisien mungkin, semurah mungkin," ujar Rini di Jakarta, Selasa (10/11/2015).

Langkah selanjutnya, Rini bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said akan melaporkan hasil audit forensik ke Presiden Joko Widodo. "Kami tentunya akan melaporkan persoalan ini bersama-sama, dan akan dibicarakan kepada Menteri ESDM dan Presiden," kata Rini.

Rini mengingatkan kepada Pertamina untuk terus memantau audit forensik yang dilakukan konsultan asal Australia, KordaMentha. Sebab, Pertamina menargetkan likudasi Petral selesai pada April 2016.

"Karena kami masih meminta kepada direksi (Pertamina) untuk mempelajari secara mendalam," papar Rini.

Dari hasil audit forensik di dalam internal Petral, terdapat laporan yang cukup mengejutkan. Pasalnya ada pegawai Pertamina yang belum bisa membeberkan seluruh fakta terkait mafia migas di tubuh Petral.

"Orang-orang internal Pertamina masih belum kooperatif," ujar Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto, di kantor pusat Pertamina, kemarin.

Saat ini auditor asal Australia, KordhaMentha masih mencari informasi mengenai rahasia yang dibocorkan Pertamina oleh pihak ketiga. Pasalnya dari kebocoran tersebut, harga minyak impor yang akan dibeli saat pelaksanaan tender menjadi naik.

"Sementara ini oleh auditor belum bisa gali lebih jauh (kebocoran informasi)," kata Dwi.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved