Kabinet Jokowi JK
Menko Maritim Akan Permudah Eksportir dan Importir yang Tidak Bermasalah
Rizal Ramli menyatakan akan mempermudah pelaku kegiatan ekspor-impor
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman Republik Indonesia, Rizal Ramli menyatakan akan mempermudah pelaku kegiatan ekspor-impor yang melaksanakan kegiatan secara teratur dan tidak bermasalah.
"Buat eksportir atau importir yang kredibel dan teratur. Semisal untuk sparepart mobil dan industri akan kita masukkan jalur hijau. Nyaris tidak diperiksa dan cepat," kata Rizal Ramli saat menggelar temu media usai rapat koordinasi terkait pemasalahan dweling time di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Selasa (25/8/2015).
Jalur hijau yang dimaksud Rizal Ramli adalah jalur masuk barang ekspor impor yang ada di pelabuhan. Terdapat dua jalur barang yaitu jalur hijau dan jalur merah.
Berbeda dengan jalur hijau yang arus barang dipermudah, pada jalur merah akan dilewati barang-barang yang dinilai mencurigakan dan akan melewati beberapa tahapan pemeriksaan.
"Importir yang reputasinya tidak bagus dan mencurigakan akan dimasukkan jalur merah," kata Menko Kemaritiman.
Pada kesempatan tersebut Menko Kemaritiman juga meminta pada Dirjen Bea Cukai untuk memasukkan barang-barang dari importir dan eksportir yang saat ini berada dijalur merah tapi tidak pernah bermasalah agar dimasukkan ke jalur hijau. Hal tersebut dimaksudkan untuk memangkas waktu bongkar muat barang.
Lebih lanjut Menko Maritim juga meminta jalur hijau diperbanyak agar arus bongkar muat barang di pelabuhan semakin lancar.
Sistem pembagian jalur arus lalu lintas barang di pelabuhan ini, menurut Rizal Ramli sudah dirancang sejak dia menjadi konsultan mantan Dirjen Bea Cukai, Soehardjo.