Jumat, 3 Oktober 2025

Waspadai Kenaikan Harga Bahan Pangan Jelang Ramadan

Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad segera menyiapkan langkah-langkah koordinasi dan antisipasi terhadap kenaikan harga bahan pangan menjelang ramadan.

Editor: Dewi Agustina
KOMPAS images/KRISTIANTO PURNOMO
Perdagangan beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (25/2/2015). Wakil Presiden Jusuf Kalla memerintahkan Perum Bulog untuk menyalurkan sebanyak 300.000 ton beras bagi rakyat miskin (raskin) untuk menstabilkan harga beras yang mulai naik. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Farouk Muhammad segera menyiapkan langkah-langkah koordinasi dan antisipasi terhadap kenaikan harga bahan pangan menjelang ramadan.

"Hanya dalam hitungan hari, kita akan segera memasuki bulan suci Ramadan. Tidak bisa dipungkiri, masyarakat punya kecenderungan akan mengubah pola hidup terutama konsumsi, selama kurang lebih satu bulan penuh. Peningkatan konsumsi tersebut diprediksi akan meningkat sekitar 30 persen hingga 40 persen," ungkap Farouk Muhammad dalam keterangannya, Rabu (27/5/2015).

Ia menyebutkan hampir setiap memasuki bulan suci Ramadan, harga pangan selalu naik tanpa ada intervensi optimal dari pemerintah untuk menahannya. Kondisi tersebut seharusnya menjadi perhatian bagi pemerintah ditengah pertumbuhan ekonomi yang melambat. Kewaspadaan terutama dalam antisipasi terhadap gejolak harga pangan yang menimbulkan inflasi, Pasokan atau stok bahan pangan hingga hari raya Idul Fitri, dan distribusi bahan pangan yang terjamin hingga ke seluruh Indonesia.

Senator asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini menambahkan, DPD RI mendesak agar Pemerintah perlu segera merampungkan peraturan atau payung hukum tentang pengendalian harga kebutuhan pokok dan barang penting. Hal itu dilakukan agar nantinya pemerintah akan memiliki wewenang untuk mengendalikan harga khususnya pada waktu-waktu tertentu.

"Jangan sampai nanti kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok mengganggu konsentrasi masyarakat yang akan beribadah selama bulan suci," katanya.

Selain persoalan harga, kata Farouk, DPD RI juga memberikan perhatian mengenai persoalan stok bahan pangan selama bulan Ramadan hingga hari raya nanti. Konsentrasi dan monitoring stok bahan pangan jangan hanya dilakukan di kota-kota besar saja, tetapi harus mencakup seluruh wilayah di Indonesia terlebih untuk komoditas pangan strategis.

Seperti beras, misalnya, pemerintah harus terbuka menginformasikan ketersediaan bahan pangan tersebut yang tersimpan di Bulog maupun memonitoring persediaan di pasaran.

DPD RI mendorong agar pemerintah perlu memperkuat manajemen pengelolaan dan distribusi terhadap bahan kebutuhan pokok, terutama menjelang bulan suci ramadan.

"Pemerintah harus memiliki data yang akurat, berapa tingkat kebutuhan masyarakat selama bulan ramadan dan stok yang dimiliki. Kebijakan impor beras harusnya menjadi opsi terakhir yang diambil oleh pemerintah jika terjadi kerawanan atau kurangnya pasokan beras," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved