Kamis, 2 Oktober 2025

MEA Perlu Diwaspadai Agar Indonesia Tak Jadi Sasaran Pasar

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro terus menggaungkan pentingnya prinsip resiprokal atau perlakuan yang sama

Editor: Sanusi
Tribunnews.com/Tribunnews.com/Andri Malau
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro terus menggaungkan pentingnya prinsip resiprokal atau perlakuan yang sama untuk mengikuti perkembangan bisnis perbankan di dunia.

Hal ini perlu dijalankan, guna menahan gempuran perbankan asing ketika adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sektor perbankan pada 2020. "MEA ini juga perlu diwaspadai, jangan sampai negara kita hanya sasaran pasar," ucap Bambang di Jakarta, Rabu (13/5/2015).

Bambang menilai, pemerintah dan instansi terkait seperti Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong agar prinsip resiprokal dapat diterapkan dalam ASEAN Banking Integration Framework (ABIF).

"Artinya ini, bank Malaysia silakan masuk ke Indonesia, tapi (perbankan) Indonesia masuk ke Malaysia juga dengan perlakuan yang sama, jangan Malaysia ke sini buka ATM dari ujung (Indonesia) Barat ke Timur, dan Indonesia buka Malaysia hanya remittance," tutur Bambang.

Lebih lanjut Bambang mengatakan, perlakukan yang sama perlu didapatkan oleh perbankan nasional, sehingga tercipta kesamaan hak dalam hubungan bilateral ekonomi negara. "Kita perlu hak yang sama, kita menjaga martabat Indonesia," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved