Senin, 29 September 2025

Tahun Ini, Bank Jatim Bidik Keuntungan Rp 1,11 Triliun

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) membidik laba bersih sebesar Rp 1,11 triliun sepanjang tahun ini

Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
ILustrasi: Direktur Utama Bank Jatim, Hadi Sukrianto (kiri) bersama Direktur Agro Bisnis dan Usaha Syariah Bank Jatim, Tony Sudjiaryanto saat pemaparan kinerja di Jakarta Pusat, Senin (28/10/2013). PT.Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur atau PT Bank Jatim hingga September 2013 mencatat laba bersih sebesar Rp 681,07 miliar atau naik 28,9 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2012 sebesar Rp 525,22 miliar. Perolehan laba sebelum pajak sebesar Rp 948,5 miliar atau tumbuh 34,69 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 704,2 miliar. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) membidik laba bersih sebesar Rp 1,11 triliun sepanjang tahun ini, atau naik 18,80 persen dari realisasi 2014 senilai Rp 939,08 miliar.

Direktur Utama Bank Jatim, Hadi Sukrianto, mengatakan manajemen Bank Jatim optimistis kinerja sepanjang 2014 lalu berlanjut pada tahun ini. Hal ini dengan melihat peluang pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang terus mengalami pertumbuhan di atas ekonomi nasional.

"Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur periode Desember 2014 sebesar 5,90 persen, kembali mampu berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5 persen," kata Hadi, Jakarta, Rabu (11/3/2015).

Agar target tersebut tercapai, kata Hadi, Bank Jatim pun membidik penyaluran kredit 2015 tumbuh 20 persen menjadi Rp 31,42 triliun dari tahun sebelumnya Rp 26,19 triliun.

Dalam hal kredit, Bank Jatim akan lebih banyak menyalurkan kredit di sektor produktif kepada pelaku usaha ekonomi lainnya, salah satunya dengan melakukan ekspansi di sektor mikro.

"Tahun lalu sektor mikro mampu memberikan kontribusi dengan outstanding kredit sebesar Rp 264,08 miliar dan dengan rasio NPL (kredit bermasalah) 0 persen. Dengan perkembangan baik, Bank Jatim akan menambah 56 unit mikro baru," ujarnya.

Sementara, mengenai posisi Dana Pihak Ketiga (DPK), perseroan akan meningkatkan DPK sebesar 17,13 persen menjadi Rp 35,45 triliun, dari posisi DPK sebesar Rp 30,27 triliun di tahun lalu.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan