Sabtu, 4 Oktober 2025

SKK Migas: Lifting Gas Bumi Capai Target APBN-P 2014

Satuan Kerja Khusus Hulu (SKK Migas) mencatat, realisasi lifting gas bumi hingga akhir Oktober 2014 menyentuh angka 7,085 miliar BBUTD

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
net
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Hulu (SKK Migas) mencatat, realisasi lifting gas bumi hingga akhir Oktober 2014 menyentuh angka 7,085 miliar british thermal unit per day (BBTUD). Realisasi tersebut sudah 99,8 persen dari target yang ditetapkan dalam APBN-P 2014 sebesar 7,099 BBTUD.

“Di tengah banyak tantangan yang dihadapi industri hulu migas, capaian lifting gas ini cukup menggembirakan,” ujar Plt Kepala SKK Migas, J Widjonarko, dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/11/2014).

Kontribusi lifting gas terbesar berasal dari lima kontraktor kontrak kerja sama (Kontraktor KKS), yaitu Total E&P Indonesie, ConocoPhillips (Grissik) LTD, PT Pertamina EP, BP Berau LTD, dan PetroChina International Jabung LTD. “Lima Kontraktor KKS ini berkontribusi melebihi 75 persen dari total lifting gas,” ujar Widjonarko.

Di tengah menurunnya cadangan minyak, gas bumi menjadi harapan bagi sektor hulu migas Indonesia, terutama dengan semakin tingginya permintaan gas domestik. Volume pemanfaatan gas bumi untuk domestik telah meningkat signifikan dari 1,480 BBTUD pada 2003 menjadi 3,774 BBTUD di tahun 2013 atau meningkat sebesar 155 persen.

Sejak 2013, volume gas untuk domestik telah melebihi volume gas untuk ekspor, yaitu 3,774 BBTUD (52,6 persen) untuk domestik dan 3,402 BBTUD (47,4 persen) untuk ekspor.

Widjonarko mengatakan, industri hulu migas siap untuk memenuhi kebutuhan gas domestik selama infrastrukturnya tersedia. “Ketersediaan infrastruktur menjadi kunci pemanfaatan gas untuk kebutuhan domestik,” katanya.

Terkait dengan minyak bumi, prognosa lifting 2014 adalah sebesar 798.000 barel per hari (BOPD) atau sebesar 97,6 persen dari target 818.000 BOPD yang tertuang di dalam APBN-P.

Pencapaian ini tidak lepas dari kerja keras industri hulu migas dalam menghadapi tantangan-tantangan di lapangan, antara lain gangguan operasional produksi,mundurnya onstream beberapa proyek dan ketidakberhasilan pemboran beberapa sumur.

Angka prognosa lifting minyak sebesar 798.000 BOPD ini diharapkan dapat bertahan sampai akhir tahun dengan asumsi tidak ada kendala operasional, gangguan cuaca dan kesiapan penyerapan Pertamina selaku offtaker minyak bagian negara.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved